Para dokter telah lama mengetahui bahwa sesendok gula dapat membantu manusia untuk minum obat karena rasanya yang manis. Tapi apa yang mungkin dilakukan di sekolah kedokteran kuno di dunia adalah hal yang paling menjijikkan? Inilah daftar ramuan aneh dan bisa dikatakan sebuah kanibalisme.sebenarnya, tidak terlalu etis untuk mengatakanya yaitu perawatan yang terbuat dari organ manusia, salep dari lemak manusia, dan tanah sisa-sisa mayat yang dibalsemkan. Beberapa dokter di abad ke-17 dilarang untuk menyentuh mumi ini karena dikenal sebagai pengobatan yang Tidak baik. Tapi itu tidak menghentikan dokter dari bidang kedokteran mayat, resep ini dipercaya selama berabad-abad untuk mengobati sejumlah penyakit dan memrtahankan kesehatan agar tetap prima. Bagian Pertama atas adalah Mummy Powder atau serbuk mumi, yang konon dipakai oleh raja-raja Mesir kuno. Ini adalah obat yang populer digunakan dari abad ke 12 sampai abad ke-17 untuk menyembuhkan segala sesuatu mulai dari sakit kepala sampai sakit maag.
Tentu saja, obat ini tidak seangker namannya. Mummy Powder terbuat dari sisa-sisa mumi yang tekah diawetkan kemudian ditambahkan tanah sisa mayat yang kering dari kuburan terdekat. Lalu ada lagi dengan apa yang disebut Pengobatan Mellified Man, resep Cina kuno yang aneh yang muncul dalam ringkasan resep naturalis Li Shih-chen, Materia Medica Cina, yang diterbitkan pada 1597.
Sangat ekstreem karena menggunakan sukarelawan laki-laki berusia 70 atau 80 tahun,kemudian memandikannya lalu memberinya makan dengan apapun kecuali madu sampai ia meninggal, setelah sukarelawan meninggal,sebulan kemudian mayatnya dibungkus dalam sebuah peti yang penuh dengan madu dan berusia selama 100 tahun.hasil awetan mayat bercampur madu tersebut dipercaya dapat mengobati kaki patah dan luka-luka.
Sebuah sarcaphogus seperti ini mungkin telah diserbu oleh para tabib jika mereka yang lebih dahulu menemukannya.berharap mendapat keuntungan dari penjualan isi peti/sarkofagus yang digunakan sebagai pengobatan. Obat lain yang menggunakan mayat (menjijikkan) adalah obat Tetes The King, yang menjadi populer berkat pengesahan kerajaan Charles II dari Inggris.
Charles menjadi sangat tertarik dalam ilmu kimia selama pengasingannya di Perancis dan membeli hak untuk obat sebesar £ 6.000 (enam ribu pondsterling) dari Jonathan Goddard, seorang ahli bedah terkenal dan profesor di London Gresham College. Obat Tetes ini terbuat dari esensi bubuk tengkorak manusia dan dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan.
Charles bahkan memproduksi dan menjualnya sendiri obat-obatan ini. Louise Noble, seorang dosen bahasa Inggris di University of New England di Australia, setelah meneliti buku mengenai obat -obatan Kanibalisme .Dia berkata: "hal Ini muncul dari ide-ide homeopati. obat-obatan Ini "seperti menyembuhkan sesuatu". Jadi Anda makan tanah sisa tengkorak untuk menyembuhkan rasa sakit di kepala.
Sangat ekstreem karena menggunakan sukarelawan laki-laki berusia 70 atau 80 tahun,kemudian memandikannya lalu memberinya makan dengan apapun kecuali madu sampai ia meninggal, setelah sukarelawan meninggal,sebulan kemudian mayatnya dibungkus dalam sebuah peti yang penuh dengan madu dan berusia selama 100 tahun.hasil awetan mayat bercampur madu tersebut dipercaya dapat mengobati kaki patah dan luka-luka.
Charles menjadi sangat tertarik dalam ilmu kimia selama pengasingannya di Perancis dan membeli hak untuk obat sebesar £ 6.000 (enam ribu pondsterling) dari Jonathan Goddard, seorang ahli bedah terkenal dan profesor di London Gresham College. Obat Tetes ini terbuat dari esensi bubuk tengkorak manusia dan dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan dan kekuatan.
Charles bahkan memproduksi dan menjualnya sendiri obat-obatan ini. Louise Noble, seorang dosen bahasa Inggris di University of New England di Australia, setelah meneliti buku mengenai obat -obatan Kanibalisme .Dia berkata: "hal Ini muncul dari ide-ide homeopati. obat-obatan Ini "seperti menyembuhkan sesuatu". Jadi Anda makan tanah sisa tengkorak untuk menyembuhkan rasa sakit di kepala.
Raja Charles II memberikan dukungan kerajaan untuk mengesahkan serta melegalkan obat tetes yang terbuat dari isi tengkorak manusia. Bahkan mungkin,yang lebih mencengengkan adalah penggunaan hati dan darah gladiator - obat dari Roma kuno yang dipercayai berkhasiat untuk mengobati penyakit epilepsi, mereka sengaja datang menyaksikan pertarungan para gladiator di Colliseum. Orang yang menderita epilepsi ,dapat minum darah segar secara langsung dari lengan seorang gladiator yang jatuh atau mati.
Lebih buruk lagi, Pada abad ke-17 suling otak digunakan dari pada hati mentah sebagai pengobatan epilepsi.dokter Perancis pada saat itu merekomendasikan membelah otak seorang pemuda yang telah meninggal kemudian diawetkan lalu menjadikannya bubur pada saat akan dikonsumsi,Otak tersebut diawetkan dalam anggur dan kotoran kuda selama setengah tahun sebelum di destilasi.
'Louise Schroeder menyarankan mencampur bagian otak manusia dengan bunga, merendam tiga pon otak manusia dengan air lili, lavender, dan malmsey. kemudian masuk ke proses distilasi yang jauh lebih mengerikan.satu mayat utuh dipersiapkan lalu mayat tersebut dipotong menjadi potongan-potongan kecil, setelah itu menumbuk potongan tersebut sampai halus kemudian ditambahkan ke dalam pasta sebelum dilakukan perendaman dan penyulingan.hal yang sama juga terjadi pada abad ke-17, seorang dokter berkebangsaan Inggris ,George Thomson percaya bahwa tidak ada bagian dari tubuh mayat manusia yang menjadi limbah, termasuk juga kotoran semuanya bisa menjadi obat yang mujarab
Keringat dari seorang pria yang sedang sekarat mendekati ajalnya,adalah obat yang diresepkan untuk mengobati wasir, meskipun jika algojo , tidak cukup bijaksana untuk dapat mengambil keringat tersebut, dengan menggosok tangan orang yang sudah mati atas daerah yang terkena penyakit-pun efek penyembuhannya akan sama. Demikian pula, sentuhan tangan seorang pria yang digantung diyakini oleh banyak orang berkhasiat untuk menyembuhkan kista dan kutil.keyakinan terhadap hal-hal aneh ini terus berlanjut sampai pada abad ke-19 ada laporan dari orang-orang yang mencobanya,mereka akan selalu menggosok tangan orang yang akan atau sudah digantung pada kista mereka
Lemak manusia, sering dicampur dengan lemak hewan, darah, sumsum, dan juga bir, Hal ini sudah digunakan dokter-dokter kuno eropa selama berabad-abad untuk menyembuhkan nyeri sendi tulang, kram otot, dan kerusakan saraf. Di beberapa wilayah di Eropa, para terpidana mati yang telah dieksekusi mayatnya akan dibawa ke laboratorium pengolahan, di mana mayat-mayat mereka akan direbus dan lemaknya diambil.
Hangmen(juru gantung) di Belanda kadang-kadang merangkap pekerjaan sebagai ahli bedah + algojo, jika dalam satu hari ada orang yang dihukum gantung,maka dapat dipastikan si hangmen ini akan mendapat penghasilan tambahan dari menjual mayat,potongan tubuh atau lemak dari orang yang dihukum tersebut. Namun, jangan sahabat asalasah berpikir bahwa terapi pengobatan ini hanya terjadi ini di masa lalu. Bulan lalu petugas bea cukai di Korea Selatan telah menyita ribuan pil yang diisi dengan bubuk daging manusia didalamnya.
Kapsul-kapsul berisi bubuk daging manusia tersebut dikabarkan untuk memenuhi banyaknya permintaan obat berbahan baku daging manusia yang dipercaya oleh sebagian orang bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Perdagangan gelap daging manusia telah lama dijalankan di cina,dimana menurut sumber staf medik sebuah rumah sakit,mereka kerap menerima pesanan daging janin yang diaborsi untuk dijadikan obat.