Masjid dan gereja adalah bangunan suci bagi agama tertua di dunia yakni Islam dan Kristen. Meskipun memiliki ajaran yang berbeda, namun baik Islam dan Kristen memahami bahwa ada kekuatan besar yang menguasai kehidupan ini yakni Tuhan Yang Maha Esa.
Di seluruh dunia, tersebar banyak sekali kisah-kisah toleransi antar umat beragama terutama antara umat Islam dan Kristen. Tak terkecuali dengan pembangunan tempat suci mereka yang kadang berdampingan. Bukan itu saja, ada juga kisah-kisah masjid yang menjadi gereja dan juga sebaliknya.
Dengan berbagai alasan, ada bangunan-bangunan gereja di dunia ini yang berubah fungsi menjadi masjid. Bahkan arsitektur di dalam ruangan masih menampilkan kemegahan gereja, seperti apa indahnya? Simak berikut ini.
1. Masjid Didsbury
Kota Manchester di Inggris tak hanya terkenal karena dua klub sepakbola Manchester United dan Manchester City. Namun di kawasan Burton Road, Didsbury Barat ada sebuah masjid Didsbury yang terkenal. Bangunan masjid itu bekas gereja komunitas Metodis dan merupakan bangunan kuno yang berdiri sejak 1883. Tahun 1962 gereja itu ditutup dan beralih menjadi masjid serta pusat agama Islam. Bentuknya yang menyerupai gereja masih dirawat sampai saat ini. Tak hanya itu, bagian dalam pun masih menyerupai gereja hanya saja memiliki mimbar untuk imam. Sungguh indah.
2. Masjid Brent
2. Masjid Brent
Masjid Brent ini terletak di Chichele Road, London dan bisa menampung 450 jamaah. Dulunya bangunan ini adalah sebuah gereja dan masih bisa kamu lihat dari luar. Karena bentuknya memang tak banyak berubah hanya ditambah kubah kecil berwarna hijau di beberapa bagian dan puncak menara. Meski kecil, masjid ini membuktikan bahwa Inggris menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan Muslim tercepat
3. Masjid New Peckham
Masjid New Peckham ini terletak di dekat taman Burgess di London Selatan. Dulunya gedung masjid ini adalah bangunan gereja St. Marks Cathedral. Bagian atas masjid bahkan menjadi salah satu pusat kebudayaan Islam dengan sebuah mimbar khusus imam dan kipas angin sederhana. Meskipun seperti bangunan rumah biasa, tak mengurangi nilai indah Islam di sana.
4. Masjid Agung Cordoba
Awalnya bangunan ini adalah gereja Katholik yang dibangun pada tahun 600 bernama St. Vincent. Tapi saat Dinasti Umayyah menguasai kawasan Andalusia, gereja itu menjadi masjid. Mulai digunakan pada tahun 961, perlahan mimbar, mihrab dan menara ditambahkan di bangunan ini. Istimewanya, masjid Agung Cordoba menggabungkan arsitektur Rennaisance dan Moorish yang sangat tersohor di dunia. Keindahannya terlihat dari material marmer dan batu granit dan kaligrafi Al-Quran yang menghiasai dindingnya.
5. Hagia Sophia
Pada masanya, Hagia Sophia (dikenal dengan Ayasofya dalam bahasa Turki) adalah gereja Ortodok. Pada tahun 1204-1261, bangunan ini menjadi gereja Katholik Roma. Tapi saat Konstantinopel dikuasai Dinasti Usmaniyah pada tahun 1453, Hagia Sophia diubah fungsinya menjadi masjid. Bagian altar katedral besar ini diubah menjadi mihrab dan mimbar suci dan ditambah 4 menara di sekitar bangunan. Hebatnya, arsitektur megah katedral Kristen bisa bergabung sangat cantik dengan indahnya kaligrafi Islam di berbagai sudut bangunan ini.
6. Masjid Jami' Brick Lane
6. Masjid Jami' Brick Lane
Disebut dengan nama masjid Jami' Brick Lane karena masjid ini terletak di jalan Brick Lane nomer 52. Masjid dengan dinding bata merah ini menjadi masjid terbesar di London yang bisa menampung 4.000 jamaah namun tetap saja meluber sampai ke jalan raya saat ibadah salat Jum'at dilaksanakan. Awalnya bangunan ini adalah gereja Protestan yang didirikan semenjak tahun 1743. Bangunan ini sudah menjadi penyebaran agama Kristen, Yahudi, komunitas Ortodok sampai ditutup sementara pada 1960-an. Bangunan ini dibuka pada 1976 dengan nama baru, masjid Jami' Brick Lane.
7. Masjid Central Wembley
Terletak di dekat jantung kota Wembley, kawasan itu memang memiliki komunitas Muslim yang cukup besar. Meski sudah memiliki kubah di bagian puncak menara, sisa arsitektur gereja masih tampak jelas. Dulunya bangunan ini adalah gereja Protestan namun akhirnya dibeli oleh komunitas Muslim pada 1993. Selama 3 tahun bangunan ini direnovasi dan akhirnya menjadi sebuah ruangan besar untuk ibadah umat Islam.