AIR bercampur endapan lumpur menyembur deras melalui 3 celah sebuah dam raksasa di China. Tapi, itu sama sekali bukan bencana, melainkan salah satu cara untuk menguras endapan lumpur di Bendungan Xiaolang di di Sungai Kuning, Luoyang, Provinsi Henan, China.
Seperti dimuat situs power-technology.com, Dam Xiaolangdi -- yang membendung Sungai Kuning -- adalah megaproyek terbesar kedua setelah Dam Three Gorges atau Bendungan Tiga Ngarai yang menghubungkan tiga sungai di China.
Bendungan dengan tinggi 154 meter dan lebar 1.317 meter ini dibangun untuk mengatasi banjir. Selain itu, bendungan tersebut juga menghemat konsumsi listrik. Xianglangdi ini memiliki kapasitas pembangkit listrik 1.836 Mega Watt, menghasilkan 5,1 miliar kWh listrik per tahun.
Proyek ini menelan biaya sebesar US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 34 triliun, termasuk untuk ganti rugi pemukiman sekitar 200.000 warga.
Selama 13 tahun terakhir, sekitar 390 juta ton per tahun, lumpur dikirim ke hilir sungai. Namun, jumlah itu telah menurun drastis menjadi 30 juta ton per tahun berkat metode yang memasukkan air melalui celah-celah dam.
Seperti dimuat situs power-technology.com, Dam Xiaolangdi -- yang membendung Sungai Kuning -- adalah megaproyek terbesar kedua setelah Dam Three Gorges atau Bendungan Tiga Ngarai yang menghubungkan tiga sungai di China.
Bendungan dengan tinggi 154 meter dan lebar 1.317 meter ini dibangun untuk mengatasi banjir. Selain itu, bendungan tersebut juga menghemat konsumsi listrik. Xianglangdi ini memiliki kapasitas pembangkit listrik 1.836 Mega Watt, menghasilkan 5,1 miliar kWh listrik per tahun.
Proyek ini menelan biaya sebesar US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp 34 triliun, termasuk untuk ganti rugi pemukiman sekitar 200.000 warga.