Jakarta - Durian, selain menawarkan rasa yang sangat menggiurkan ternyata menjadi peluang bisnis yang menarik. Kali ini bukan dari olahan, tapi dimulai dari perkebunannya.
PT Eksotik Aromatika, menawarkan konsep bisnis kemitraan perkebunan durian dalam tiga konsep. Pertama adalah paket Rp 50 juta yang berlokasi di Bondowoso, Jawa Timur. Investasi dimulai dari kapling kebun seluas 1000 m2 dengan kontrak 10 tahun.
"Kami menjual lahan, mereka beli, terus ada kontrak kerjasama. Pengelola, perawatan, panen, sampai pemasaran itu dari kita," kata Manager Marketing Eksotik Aromatika Medha Putri saat pameran Info Franchise dan Business Concept Expo (IFBC) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2013)
Ia menuturkan, keuntungan nantinya akan didapat pada tahun ke 7 sebesar 100%. Kemudian tahun selanjutnya digunakan sistem bagi hasil 80%-20% sampai dengan kontrak selesai.
"Durian masa kontrak 10 tahun, kita berikan hasil itu tahun ketujuh itu 100%. Mitranya di tahun ke 8 itu baru 80% dan 20% untuk kita," sebutnya.
Medha menjelaskan, mana tanam durian adalah selama 6 tahun. Untuk itu keuntungan akan diberikan pada tahun ketujuh. Penjualan hasil panen, menurutnya tidak usah diragukan, sebab sudah disertakan kontrak dengan pembeli durian.
"Ini durian okulasi jadi lama penanaman itu 6 tahun. Beda sama durian yang biasa," jelasnya.
Kedua adalah paket durian Rp 100 juta dengan lokasi yang sama, namun kapling kebun seluas 2000m2. Ketiga adalah paket durian Rp 125 juta dengan lokasi di Wonosalam, Jombang dan kapling kebun seluas 2000m2.
"Kalau yang di Jombang untuk paket ketiga itu di area argowisata, makanya untuk harga tanah itu agak sedikit mahal," terang Medha.
Totalnya ada 15 ha area kapling yang disediakan. Pihaknya juga menawarkan satu bentuk garansi yang dibeli kembali 100% (buy back guarantee). Ini untuk menjamin jika terjadi beberapa kesalahan yang menyebabkan timbulkan kerugian.
"Kita akan kembalikan 100% jika ada kegagalan, misalnya teknolgi canggih yang digunakan tidak berfungsi atau semacamnya. Kecuali jika terjadi bencana alam, itu dibagi dua kerugiannnya dan dipotong dari income,"paparnya.
Ia mengaku investor cukup tertarik pada produk yang baru diluncurkan ini. Meski tidak menyebutkan angka, Medha menyatakan sudah ada dari beberapa kota, seperti Medan, Palembang, Jakarta dan Malang yang sudah berinvestasi.
"Investasi sudah banyak," tegas Medha.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Follow @wisbenbae