Tahlil: Laa ilaaha illallahu adalah ZIKIR yg paling utama. Itu adalah Syahadah Tauhid. Bagaimana mungkin orang yg mengucapkan itu disebut Musyrik? Apa iya kaum Hindu mengucapkan Tahlil? Kalau betul, ya mereka jadi Muslim.
Dan memang TAHLIL adalah SYIAR ISLAM yg dilakukan Wali Songo. Sehingga Indonesia yg dulu mayoritas Hindu, sekarang bisa jadi Muslim. Kalau tidak pakai Syiar Islam seperti Tahlil, bisa jadi yg menuduh Tahlil itu Musyrik masih beribadah di pura karna moyangnya tetap jadi Hindu sebagaimana orang2 Hindu di Bali.
Mengubah tradisi kafir jadi tradisi Islam sebagai Syiar Islam itu biasa. Contohnya puasa Asyura dan Sya’i: “Orang2 Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah pun melakukannya pada masa jahiliyyah.
Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.” (HSR Bukhari 3/454, 4/102, 244, 7/ 147 Muslim 2/792, dll)
“Nabi tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari asyura. Beliau bertanya:”Apa ini?” Mereka menjawab:”Sebuah hari yg baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur.
“Nabi tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari asyura. Beliau bertanya:”Apa ini?” Mereka menjawab:”Sebuah hari yg baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur.
Maka beliau (rasulullah) menjawab:”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu.” (HSR Bukhari 4/244, 6/429) Para sahabat sempat enggan melakukan sya’i di Shafa dan Marwa karena takut berdosa mengingat Shafa dan Marwa adalah bekas tempat berhala dan orang-orang kafir dulu biasa Sya’i di situ. Mereka takut tasyabbuh/meniru kebiasaan orang kafir. Namun itu adalah 1 Syiar Islam sehingga Allah menurunkan ayat di bawah:
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-’umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 158]
‘Ashim bin Sulaiman bertanya kepada Anas tentang Shafa dan Marwah. Anas berkata: “Kami berpndapat bahwa thawaf antara Shafa dan Marwah adalah upacara di jaman Jahiliyyah, dan ketika Islam datang, kami tidak melakukannya lagi.” Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 158) yang menegaskan hukum Sa’i dalam Islam (Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber dari ‘Ashim bin Sulaiman.)
Ibnu Abbas menerangkan bahwa syaitan-syaitan di jaman Jahiliyyah berkeliaran pada malam hari antara Shafa dan Marwah. Dan di antara kedua tempat itu terletak berhala-berhala mereka. Ketika Islam datang, berkatalah kaum Muslimn kepada Rasulullah SAW: “Ya Rasulullah kami tidak akan berthawaf antara Shafa dan Marwah, karena upacara itu biasa kami lakukan di jaman Jahiliyyah.” Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 158). (Diriwayatkan oleh al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Apa itu tidak tasyabbuh/menyerupai orang-orang kafir? Tidak! Beda! Karena jika kaum kafir mereka menyembah berhala, sementara Islam menyembah Allah. Itu adalah perbedaan yang besar.
Insya Allah semua kegiatan yang ada di Tahlilan tsb sebetulnya ada dalilnya. Di situ ada sunnah mengunjungi keluarga orang yg meninggal, silaturahmi, berzikir, dan berdo’a. Itu semua ada perintahya dalam Al Qur’an dan Hadits. Adakah melakukan itu semua dalah Syirik? Sungguh berdosalah orang yg menuduh itu.
Ada yang bilang haram karena ada acara makan2nya. Tahlilan itu tidak wajib. Kaum miskin tidak harus mengadakannya. Tapi kalau ada yg mampu dan mengadakan tahlilan dan memberi makan orang2 termasuk orang miskin, kemudian ada yang mengatakan memberi makan itu haram. Maka dia adalah pendusta agama yang melarang orang memberi makan:
“dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” [Al Maa'uun 3]
“dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” [Al Maa'uun 3]
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Follow @wisbenbae