Sosok Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang baru menjabat selama hampir lima bulan memang fenomenal. Tidak hanya terkenal di dalam negeri, nama Jokowi juga bergaung di dunia internasional.
Misalnya saja negara tetangga Malaysia. Negara yang sering bermasalah dengan Indonesia ini akan menggelar pemilihan umum pada bulan April mendatang. Karenanya, kondisi perpolitikan di Negeri Jiran sedang banyak mendapat perhatian.
Jokowi
Rupanya Malaysia mengaku bahwa negara itu butuh sosok pemimpin seperti Joko Widodo. Keinginan ini diutarakan oleh seorang kolumnis Malaysia, Syed Nadzri Syed Harun. Lewat koran The Malay Mail, Syed Nadzri mengemukakan pendapatnya bahwa negara itu memang memerlukan sosok pemimpin baru seperti Jokowi.
Tulisan Syed Nadzri tersebut berjudul, Wanted badly: A Malaysian Jokowi. Lewat tulisannya, Syed Nadzri mengutip kisah Jokowi yang tertulis dalam majalah The Economist dan surat kabar The Wall Street Journal pada akhir Januari lalu. Menurut pendapat Syed Nadzri, Jokowi yang baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lebih mementingkan kerja nyata dibanding mengurusi kepentingan politik.
“Jokowi bahkan mau masuk ke gorong-gorong dan mengunjungi daerah kumuh serta berbicara dengan rakyat miskin tentang akses kesehatan dan pendidikan,” kata Nadzri dalam tulisannya. Syed Nadzri juga menulis tentang kinerja Jokowi yang menangani masalah banjir besar di Jakarta bulan lalu. Nadzri mengagumi usaha Jokowi yang lebih menekankan usaha nyata untuk menangani banjir.
Kolumnis tersebut juga menulis penghargaan Wali Kota terbaik ketiga di dunia yang diperoleh Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Selain menyoroti kinerja Jokowi, Nadzri juga mengungkap kemacetan parah di Johor Baru, Kuala Lumpur, dan Penang yang menyebabkan kualitas kehidupan di kota-kota itu menurun.
Nadzri juga menggaris bawahi kisah Jokowi yang mewujudkan pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) di Jakarta guna mengurangi kemacetan. Sedangkan di Malaysia, Nadzri menyayangkan kondisi politik di Negeri Jiran tersebut yang dipenuhi oleh orang-orang yang mementingkan urusan politik daripada aksi nyata. “Kita butuh Jokowi di sini. Dan seperti pernah dia katakan, dia tak ingin jadi presiden. Dia hanya menjalankan pekerjaan mulia,” tulis Nadzri lagi.
matur nuwun makcik....