W isbenbae - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), berinisial ES, asyik main game di laptop miliknya. Saat itu anggota dewan lainnya sedang serius membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP) dalam sidang paripurna yang berlangsung pada Jumat (7/10/2011) lalu.
Perilaku oknum anggota dewan yang terhormat ini terekam kamera wartawan Wisbenbae.
Dari pengamatan Wisbenbae, ia seolah tidak peduli dengan apa yang tengah dibahas. ES menghabiskan beberapa menit waktu untuk bermain game zuma. Game zuma yang dimainkan adalah jenis bola-bola berwarna-warni yang berjalan yang harus ditembakkan agar bola-bola itu tak mauk ke dalam lubang.
Sidang pembahasan RAPBDP 2011 tersebut sudah empat kali tertunda lantaran ketika hendak digelar sidang banyak anggota dewan yang tidak hadir sehingga tidak quorum.
Untungnya, setelah beberapa kali pertemuan, paripurna dengan agenda RAPBDP ini bisa terselesaikan 7 Oktober lalu. Sebab meski masih ada beberapa orang anggota dewan yang tidak hadir, sidang masih bisa berlangsung lantaran sudah quorum.
Sidang tersebut mestinya sudah dimulai 12 September lalu, tapi baru bisa dilaksanakan Oktober.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Musi Banyuasin (Muba), Uzer Efendi, mengaku mulai gerah dengan ulah para anggotanya yang malas masuk kantor, termasuk menghadiri sidang paripurna tanpa alasan yang jelas.
Kelakuan malas beberapa anggota dewan ini, kerap terjadi dalam setiap rapat paripurna.
Akibatnya, rapat seringkali tertunda karena tidak quorum atau lantaran banyak yang datang terlambat, bahkan tidak datang sama sekali.
Sebagai lembaga dewan terhormat yang sejatinya mengedepankan kepentingan rakyat, Uzer menyayangkan sikap beberapa anggotanya yang mulai tidak disiplin dalam bekerja.
"Kita sudah minta kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Muba untuk melakukan evaluasi terhadap kawan-kawan yang sering terlambat atau tidak datang. Bila perlu diberikan sanksi baik secara administratif maupun teguran langsung,” kata Uzer kepada Sripoku.com, Minggu (9/10).
Sebagai politisi, kata Uzer, dirinya memaklumi keterlibatan sejumlah anggotanya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muba. Namun tentu tidak mesti meninggalkan kewajiban sebagai wakil rakyat hingga mengabaikan kepentingan untuk masyarakat.
“Karena Pilkada sudah selesai, saya harap kawan-kawan sudah bisa kembali bekerja seperti biasa. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang malas malasan,” harapnya.
Kegusaran Uzer sebagai pimpinan tertinggi di DPRD Muba mungkin bisa dimaklumi. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, memang sejumlah anggota dewan cenderung sibuk terlibat dalam Pilkada Muba.
Post a Comment Blogger Facebook