Dornier Do 215 Fliegender Bleistift - Flying Pencil. Pesawat ini digunakan untuk pembom ringan, pengintai udara, dan kemudian, pemburu malam. Pada awalnya dia dibuat oleh firma Dornier untuk kepentingan ekspor, tapi kemudian seluruh produksinya (kecuali hanya dua buah saja!) dikhususkan untuk Luftwaffe. Seperti pendahulunya Do 17, Do 215 juga mewarisi julukan "Flying Pencil" karena tubuhnya yang langsing. Pesawat ini kemudian berangsur-angsur digantikan oleh Do 217. Luftwaffe pada awalnya mengoperasikan Do 215 untuk kepentingan pengintaian dan pemboman jarak jauh. Pesawat yang dilengkapi dengan kamera Rb 20/30 dan Rb 50/30 digunakan untuk misi pengintaian jarak jauh, terutama di Ob.d.L (Oberkommando der Luftwaffe). Pesawat Do 215 kemudian dipensiunkan di akhir tahun 1944
Di pandangan pertama (kayak lagunya A. Rafiq aja!), foto ini tampaknya merupakan sebuah foto biasa-biasa saja yang menampilkan Dornier Do 215 beserta awaknya. Tapi kemudian setelah diamati lagi, orang di kanan mempunyai kesamaan yang identik dengan Oberst Josef 'Beppo' Schmid, kepala intelijen Luftwaffe. Tentu saja salah satu kerjaannya adalah memeriksa laporan unit-unit pengintai Luftwaffe dan kemudian membuat laporan kesimpulan yang diserahkan ke Staff Jenderal Luftwaffe. Ini dapat menjelaskan kehadirannya di foto ini, serta sikap kaku sedikit menghormat orang-orang di sekitarnya!
Dornier Do 215B II.NJG2 (R4+DC) di Leeuwarden tahun 1942. Pesawat ini digunakan untuk aksi pemburu malam Luftwaffe, dan di depannya telah ditambahkan antena radar untuk membantu 'melihat' di kegelapan malam
Dornier Do 215 ini sedang bersiap-siap tinggal landas. Bodi sebelah bawahnya dipenuhi pola bintik-bintik biru pucat dan ini ditujukan untuk membantu penyamaran bagian luar pesawat tersebut saat terbang dalam ketinggian rendah. Pesawat dengan pola cat yang sama kemudian diserahterimakan kepada Sekutu Hungaria. Pesawat di atas sendiri merupakan tunggangan Generalfeldmarschall Albert Kesselring. Perhatikan emblem tongkat marsekal bersilang yang terdapat di atas angka '2' (yang melambangkan Luftlotte 2) tepat di bawah kokpit. Panglimanya, siapa lagi kalau bukan Kesselring!
Generalfeldmarschall Albert Kesselring berbicara dengan para personil unit Luftwaffe sementara di belakangnya bertengger pesawat Dornier Do 215B yang merupakan 'kendaraan dinas'-nya. Lokasinya sendiri kemungkinan di Mediterania, khususnya Sisilia, soalnya perwira yang berdiri paling kiri adalah seorang Tenente (Letnan) Regia Aeronautica Italia
Kartu pos masa perang yang memperlihatkan sebuah Dornier Do 215 sedang terbang dengan anggunnya

Miturut Serat Damarwulan, ana paraga kang asring disebut yaiku Waita lan Puyengan. Waita lan Puyengan iku garwa selire MenakJingga. Jalara...Read more »
Ini memang bukan sebuah nyinyiran progresif, kritis, revolusioner ataupun ngilmiah penuh makna pada aksi 212 maupun gerakan para kamerad Kiri...Read more »
Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh Jawa Barat yang menjadi perintis pendidikan bagi kaum perempuan. Kepeduliannya terhadap pendidikan dibuk...Read more »
SUYADI alias Pak Raden mementaskan cerita "Si Unyil" yang melegenda sekaligus memberi warna bagi para pengunjung pada Festival Topeng dan Wayan...Read more »
Aboi/amboi setiap tanggal 25 November itu diperingati sebagai hari guru. Aboi bertanya-tanya ya kenapa kok tercetus tanggal itu? Kan sudah ada h...Read more »
Wisbenbae.blogspot.com, Jakarta Puluhan tentara wanita berhijab hitam berkumpul di beberapa titik di kawasan Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan. ...Read more »
Pertempuran Aleppo telah mencapai akhir, dan hanya memerlukan waktu beberapa saat, Aleppo akan mengalami kehancuran total.
Wisbenbae.blogs...Read more »
Post a Comment Blogger Facebook
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.