Saat Rasulullah terharu, itulah tanda bahwa beliau juga mahluk Tuhan yang memiliki hati dan nurani. Meskipun hati dan nurani Rasulullah belum sebanding karena mulianya, dengan hati dan nurani kita manusia lain ciptaan Allah Swt. Sebuah kisah yang membuat kita tahu sisi lain dari Rasulullah Saw, semoga bisa menambah kadar kepercayaan kita kepada - Nya.
Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sedang asyik bertawaf di Ka'bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: 'Ya Karim! Ya Karim!' Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menirunya membaca 'Ya Karim! Ya Karim!' Orang itu lalu berhenti di salah satu sudut Ka'bah, dan berzikir lagi: 'Ya Karim! Ya Karim!'
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang berada di belakangnya mengikut zikirnya 'Ya Karim! Ya Karim!' Merasa seperti diolok - olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki - laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu lalu berkata:
'Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok - olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan karena ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.'
Mendengar kata - kata orang badwi itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tersenyum, lalu bertanya: 'Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?' Belum,'jawab orang itu.
'Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?'
'Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,' kata orang Arab badwi itu pula.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun berkata kepadanya: 'Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!'
Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
'Tuan ini Nabi Muhammad?!' 'Ya' jawab Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Melihat hal itu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
'Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan serupa itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada tuannya, Ketahuilah, Allah SWT mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman, dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.'
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata:
'Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: 'Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil mahupun yang besar!' Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi.
Maka orang Arab itu pula berkata:
'Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!' kata orang Arab badwi itu.
'Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?' Rasulullah bertanya kepadanya.
'Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa - dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya, 'jawab orang itu...dan 'Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan - Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!'
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata - kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya.
Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
'Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda:
'Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya kerana tangismu, penjaga 'Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah SWT tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah SWT sudah mengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!'
Betapa sukanya orang Arab badwi itu, apabila mendengar berita tersebut, lalu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya. '
Ps: Jika harta yang hilang dari diri seseorang, maka tiada apa pun yang hilang, Jika kesehatan yang hilang dari diri seseorang, maka ada sesuatu yang hilang, Tetapi....jika akhlak yang hilang dari diri seseorang, maka segala - galanya telah hilang dari diri seseorang.
Note : Kalau tidak keberatan.... Tolong sebarkan cerita ini kepada saudara Muslim Muslimat yang lain agar menjadi renungan dan pelajaran kepada kita semua. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah meninggal dunia...wassalam.....kami rindu pada mu Ya Rasulullah.....
oleh : HABIB ABU BAKAR BIN ALWI ALHABSY
Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin daiman abada.
Habib Muhammad Zuriat Fadil
Habib Muhammad Zuriat Fadil
Post a Comment Blogger Facebook