SKANDAL terbaru seputar Kepolisian New York (NYPD) menunjukkan bahwa polisi Big Apple menargetkan Muslim Amerika Serikat (AS) dalam operasi rahasia. Dengan demikian, NYPD telah bekerja di luar yurisdiksi mereka. NYPD pun diduga melakukan profiling terhadap masyarakat etnis dengan bantuan dari CIA.
NYPD menyangkal tuduhan yang dilaporkan The Associated Press, bahwa Departemen Kepolisian itu telah mengirimkan informan samaran ke masjid, lingkungan minoritas, dan tempat lainnya yang sering dikunjungi warga Muslim. Hal itu dilakukan untuk mengumpulkan informasi intelijen, meskipun target tidak sedang dicurigai atas kejahatan tertentu.
Hakim Federal pernah menolak undang-undang pada 2002 yang mewajibkan polisi menunggu "informasi spesifik" sebelum melakukan pengumpulan intelijen. NYPD pun menggunakan putusan itu untuk melanggar hak konstitusional warga Muslim dengan memata-matai mereka berdalihkan inisiatif anti-terorisme.
Pensiunan Kepala CIA David Cohen mengatakan kepada AP, bahwa hampir satu dekade silam, ia membantu NYPD membangun "Unit Demografi" di dalam Departemen Kepolisian itu. Para petugas polisi yang menyamar kemudian dikirimkan ke rumah ibadah dan tempat lain untuk mendapatkan wawasan mengenai apa yang dilakukan warga Muslim.
Cohen mengatakan kepada AP bahwa tindakan itu bukan rasial. Dia mengatakan pasca tragedi 9/11, langkah itu diperlukan untuk mengantisipasi serangan teror terhadap New York City.
"Ini seperti, setelah penembakan, Anda akan pergi 20 blok jauhnya dan melakukan wawancara atau Anda pergi ke lingkungan di mana penembakan itu terjadi,” kata Cohen.
AP menambahkan, beberapa polisi NYPD bahkan dikirim ke luar kota, seperti ke New Jersey dan Pennsylvania, untuk mendapatkan informasi. Penyebaran petugas ke daerah di luar yurisdiksi NYPD bukan hanya ilegal, tapi juga dilakukan tanpa persetujuan lembaga penegak hukum setempat.
Sementara itu, jurubicara NYPD Paul Browne mengatakan laporan tersebut isapan jempol dari imajinasi seseorang. Dia menambahkan polisi hanya berupaya mencegah terorisme semampu yang mereka bisa, tetapi tidak menjelajahi jalanan untuk memata-matai warga Muslim.
“Kepolisian New York melakukan segala sesuatu yang bisa memastikan tidak ada lagi tragedi 9/11 di sini dan bahwa tak boleh lagi ada warga New York yang dibunuh oleh teroris,” kata Browne.
"Dan kami tidak perlu meminta maaf dalam hal itu.”
Jika terbukti benar, laporan AP itu mengatakan, pembentukan unit agen samaran NYPD dan penyebaran mereka di luar yurisdiksi telah melanggar aturan kebebasan sipil. Kemitraan antara polisi New York dengan CIA pun telah mengaburkan garis antara mata-mata asing dan domestik.
Sumber: http://www.pelitaonline.com/
Amerika emang jagonya HAM... Hak Aksi Memata-matai :cool
Post a Comment Blogger Facebook