GuidePedia

0
http://kasakusuk.com/v2/wp-content/uploads/buset-dah-ada-kakek-pemakan-arang-11552.png 

Tiap pagi, setelah bangun tidur, biasanya ia langsung menyambangi tungku yang ada di dapur. Arang, sisa-sisa kayu bakar yang masih hangat ia kumpulkan di atas pirig, lantas digerus. Setelah dirasa cukup halus, sendok dan segelas teh manis ia siapkan.

Dan acara sarapan pagi hanya dengan memakan arang pun dimulai. Slep, slep sendok demi sendok arang ia kunyah, dalam hitungan menit sepring arang hitam tandas dilahapnya. Itulah kebiasaan unik Sumoharjono, alias mbah Sumo, penduduk Sragen, Jawa Tengah. Kebiasaan itu dimulai ketika si mbah punya keyakinan bahwa arang bisa mengobati sakit perut dan mencret-mencret.

Tapi setelah dicoba, ia merasakan ada sesuatu yang terasa nikmat dari arang dan itu membuatnya kecanduan. Akhirnya bertahun-tahun sarapan arang itu jadi kebiasaan. Bahkan kini si Mbah punya keyakinan bila mengkonsumsi arang secara teratur bagus buat kesehatan jantung dan paru-paru. Buktinya, meski usianya sudah hampir 80 tahin, ia masih kuat dan tak pernah sakit.

Malah dari keniasaan itu, kini si Mbah sudah bisa merasakan beragam rasa yang berbeda dari setiap jenis kayu yang sudah jadi arang. Menurutnya arang kayu mahoni, petai cina, dan kayu Kalimantan rasanya lebih lezat dibanding arang dari jenis kayu-kayu yang lain. Buuussseeettt !!!

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhleeP4ijXJwMmC81fSYyUsT88OnoolB-9fbTcL7o7f71A3EnOBmyBXPxsDdNRB03aWYg2Pum4no6SVoi3LG0W00mig3Q-1_Sm9H5skiUbBl7bpKlXM987WIusRVN744b3AjhUjPA/s1600/Ramuan+Arang+Pengusir+Racun.jpg

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top