Dulu aku adalah seorang yang sangat ingin mendapatkan suatu ilmu yang dengannya mampu menjaga diriku dan juga orang yang aku cintai. Perjalanan ini dimulai ketika aku mulai masuk sekolah SMU dan disaat aku mulai merasakan cinta terhadap lawan jenis.
Aku mengenal perguruan Al Hikmah dari teman SMU tahun 1999. Dan dari sana aku mulai memperdalam keilmuan Al Hikmah. Aku termasuk orang yang sangat ingin mendapatkan suatu kelebihan sehingga amalah utama dari Al Hikmah yang berupa 6 kalimat aku laksanakan hingga mencapai 1001 X dan siangnya menjalankan puasa. Tujuannya tidak lain adalah agar ilmuku benar-benar mumpuni :cool:
Sudah lama amalan tersebut tidak saya amalkan. Tapi kalo ndak salah kurang lebih
Ya Allah Ya Hayyu Ya Qoyyum Ya Azhimu Ya Robbal Alamin
Qoyyumu Yarzuqu Mayyasya ulquwah
Ilahi Anta Maqsudhi Waridhoka Mathlubi
Waufawwidu Amri ilallah
Latudrihul dan sebagainya
Dan memang sepertinya terbukti, setelah mengamalkan sebanyak 1001 X, dari tubuhku seperti memancar cahaya berwarna merah dan hijau, nyamukpun tidak lagi menggigit kulitku. Dari hari ke hari tiada hari tanpa seorang yang ingin merasakan betapa kerasnya kedutan perutku. Di dalam perguruan Al Hikmah, kedut adalah istilah mengeraskan perut dengan menggunakan otot perut dan tidak mempergunakan pernapasan yang di tahan. Sekitar 8-10 orang mendorong perutku beramai-ramai dan “dut”, aku mengeraskan perutku hasilnya tangan yang mendorong sampai terdorong juga :sun:… jadi ingin tersenyum kalau inget dizaman itu. Tidak puas sampai disitu, akupun naik ke tingkat 2 dimana penggoresan dilakukan di tangan. Setelah mengamalkan amalan tingkat 2, dari kedua tanganku mulai berpijar warna kuning keemasan. Dan tidak puas sampai disitu, aku menggores mata dan membeli wafaq yang bertuliskan rajahan.
Kalau diingat-ingat, betapa gagahnya aku dulu. Ketika tawuran, yang ku jadikan senjata bukanlah senjata tajam atau pentungan, tapi dasi abu-abu yang kupakai. Ketika sekolah sedang tawuran, biasanya aku mengawal siswi-siswi pulang. Dan itupun kulakukan sendirian tanpa meminta bantuan siapapun. Pernah terjadi seseorang melemparkan kursi kepadaku akan tetapi dia terjatuh dengan sendirinya.
Mendapatkan hati dari gadis yang menjadi idola di SMU adalah sesuatu yang biasa bagiku, mengganggu acara atraksi orang lain, menyuruh orang lain melempar dari belakang dan lain sebagainya.
Akan tetapi, setelah kuliah, aku mulai berpikir apakah benar ilmu Al Hikmah ini di ridhoi Allah. Aku mulai mencari jawabannya. Kemudian aku bertanya kepada salah seorang yang mendalami Agama Islam, apakah ilmu Al Hikmah yang aku pelajari diperbolehkan di dalam Islam. Dia menjawab dengan jawaban yang sangat simple akan tetapi membuat aku semakin ingin mendapatkan jawaban yang lebih gambling. Dia menjawab: Rasulullah saw patah giginya ketika dalam perang, Sahabat ra.hum tertusuk pedang, Umar ra tertusuk pedang di dalam shalatnya, Ali ra meninggal karena dibunuh. Jika memang Ilmu Al Hikmah itu ada, tentu orang-orang seperti mereka lebih berhak atasnya…
Ya Allah, aku mulai sedikit merasakan ketidaknyamanan dengan ilmu Al Hikmah yang aku pelajari. Kemudian aku mengajak temanku untuk mengikuti Ruqyah. Ketika dibacakan Al Qurán, Subhanallah, seluruh badanku terasa berdenyut-denyut. Akan tetapi temanku yang ikut juga mengalami peristiwa yang lebih parah dariku, dia merasakan panas yang amat sangat dan meronta-ronta. Astaghfirullah, ada apa ini… Apa mungkin jika ilmu Al Hikmah yang aku pelajari ada di dalam Islam di ridhoi, lantas aku merasakan tubuhku berdenyut-denyut dan temanku yang satu lagi meronta kepanasan. Akhirnya aku melarikan diri karena malu jangan-jangan nanti malah aku diliatin orang. Hari selanjutnya aku mulai mengikuti pembahasan tentang tenaga dalam dan jin dan disitu diterangkan bahwa teknik pernapasan adalah teknik tertua dalam pemanggilan Jin.
Keajaiban yang dilakukan oleh manusia terbagi menjadi 4 Bagian.
1. Mukjizat
Adalah suatu keajaiban yang diberikan kepada para Nabi
2. Karomah
Adalah keajaiban yang diberikan kepada para Wali
3. Maunah
Pertolongan yang diberikan kepada seorang muslim
4. Sihir
Keajaiban yang dilakukan dengan pertolongan Jin dan setan
Ada perbedaan mendasar di dalam 4 kategori tersebut. Kalau kategori 1-3 itu adalah haq sedangkan yang nomor 4 adalah batil.
Mukjizat,karomah, dan maunah tidak dapat dilakukan berulang-ulang seperti halnya Nabi Muhammad saw membelah bulan, Nabi Musa membelah lautan akan tetapi dilakukan berdasarkan Wahyu Allah dan mukjizat, karomah dan maunah tidak dapat dipelajari.
Akan tetapi, sihir dapat berlaku berulang-ulang dan dapat dipelajari…
Masuk kemanakah ilmu Al Hikmah ini…
Sepertinya masuk ke dalam kriteria sihir. Akan tetapi mungkin kita sebagai muslim tidak menyadarinya karena tipu daya setan.
Selain itu, terdapat beberapa penyimpangan misalnya menggunakan wafaq, cincin, kalung ataupun rompi yang dirajah.
Alhamdulillah, mulai saat itu, aku meninggalkan ilmu Al Hikmah. Dan ketika ke Kampung kebetulan ketemu sama temen. Dianya cerita si Fulan sering mengamuk seperti orang kesurupan. Akhirnya kebetulah kulihat Fulan Shalat Zuhur, kebetulan dia yang adzan. Sesudah shalat aku ajak dia bicara dan kuterangkan kemungkinan ilmu yang dipakai adalah jin walaupun pantangannya tidak boleh melanggar agama dan harus mengerjakan perintah agama. Kemudian aku menyuruhnya mendengarkan bacaan Al Quranku. Aku niatkan membaca Al Qurán untuk meruqyah dirinya, Astaghfirullah, akhirnya Jinnya berbicara juga dan merintih. Kupaksa dia untuk keluar, dia mengaku bahwa dia adalah penjaga Fulan. Eh ternyata diluar masjid ramai melihat ke dalam. Orang tuanya bilang, Jangan dikeluarkan jinnnya, itu penunggu dari generasi ke generasi. Ya Allah, dalam hati aku berkata, Jin kok dipelihara. Ya Allah, betapa lemahnya sihir itu, dibacakan Al Qurán langsung melemah. Pernah juga mengetes orang yang punya ilmu kebal, Alhamdulillah, cukup baca taawuz dan basmalah udah robek, padahal ntu ilmunya katanya pake wirid islami juga ^_^
Aku jadi teringat dengan pasukan berani mati yang membela gusdur yang sedang mempraktekkan ilmu kebalnya. ^_^
Alhamdulillah…
Saya sarankan, untuk ikhwan dan akhwat yang telah mengikuti Perguruan Al Hikmah dan yang sejenisnya untuk melakukan ruqyah baik diri sendiri atau minta di ruqyah dengan orang lain. Niatkan bila memang ilmu itu sesuai dengan Islam, tolong dinginkan akan tetapi bila tidak, maka keluarkanlah…
Bagi yang ingin meruqyah.. ini adalah cara yang paling sederhana…
Ambillah wudhu dan lakukan shalat dua rakaat dulu insya Allah lebih utama. Upayakan lakukan di Masjid…
Bacalah Taawudz… (Bisa audzubillahiminassyaithonirrojim bisa juga auzubillahissamiíl álimiminasy syaithonirrojim
Baca basmalah. Al Fatihah… Al Ikhlas.. an naas, al falaq dan ayat kursi… baca berulang-ulang dan bila jinnya sudah berbicara, suruhlah keluar dan ancam bila tidak akan dibacakan lagi ayat2 al qurán… ^_^
Mari kita berperang dengan syetan dan mencegah segala tipu dayanya…
• Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Nabi saw., beliau bersabda: Beberapa umat ditunjukkan kepadaku. Aku melihat seorang nabi bersama sekelompok kecil (tidak lebih dari sepuluh orang), ada lagi nabi yang disertai seorang atau dua orang dan ada pula nabi yang tidak disertai seorang pun. Tiba-tiba ditunjukkan padaku kelompok besar. Aku menyangka mereka adalah umatku. Tetapi lalu dijelaskan: Ini adalah Musa as. dan kaumnya. Lihatlah ke ufuk! Aku memandang ke sana, ternyata ada kelompok besar. Dijelaskan lagi kepadaku: Pandanglah ke ufuk yang lain. Ternyata ada juga kelompok besar. Dijelaskan padaku: Ini adalah umatmu. Di antara mereka ada tujuh puluh ribu masuk surga tanpa hisab dan siksa. Kemudian Rasulullah saw. bangkit dan masuk ke rumahnya. Para sahabat membicarakan siapa yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Sebagian berkata: Barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu menyertai Rasulullah saw. Sebagian berkata: Mungkin mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan Allah. Mereka saling mengemukakan pendapat masing-masing. Ketika Rasulullah saw. saw. keluar lagi, beliau bertanya: Apa yang kalian bicarakan? Mereka memberitahu, lalu Rasulullah saw. bersabda: Mereka adalah orang-orang yang tidak menggunakan jimat/mantera tidak minta dibuatkan jimat, tidak meramalkan hal-hal buruk dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. Ukasyah bin Mihshan berdiri dan berkata: Berdoalah kepada Allah semoga Dia berkenan menjadikanku termasuk di antara mereka. Rasulullah saw. bersabda: Engkau termasuk di antara mereka. Kemudian yang lain berdiri dan berkata: Berdoalah kepada Allah, semoga Dia berkenan menjadikanku bagian dari mereka. Rasulullah saw. bersabda: Engkau telah didahului Ukasyah. (Shahih Muslim No.323)
• Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
• Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa menggantungkan jimat, maka ia telah melakukan syirik.” (HR. Ahmad, Hakim, dari Sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir al-Juhani)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat seseorang yang memakai gelang kuningan di tangannya, maka beliau bertanya, “Apa ini?”
Orang itu menjawab, “Penangkal sakit.”
Nabipun bersabda, “Lepaskanlah, karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu. Jika kamu mati sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (HR. Ahmad)
• Dari 'Uqbah bin 'Amir ra., ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa mengalungkan jimat, maka Allah tidak akan memberikan manfaat kepadanya sedikit pun dan barang siapa menggantungkan jimat dari akar laut, maka Allah tidak akan menjaganya dari bahaya." (HR. Ahmad no. 16763 CD, Abu Ya'la, dan Hakim)
Post a Comment Blogger Facebook