REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Masih banyak umat Islam di Indonesia yang masih menjalani tradisi keagamaan dari nenek moyang tanpa dalil yang shahih dari Al Quran dan Hadits. Akibatnya, banyak umat yang bangga dengan ritualnya tetapi itu kepunyaan agama lain.
Demikian diungkapkan ustadz Abdul Aziz, mantan pendeta agama Hindu yang mualaf, pada tabligh akbar bertajuk kesaksian mantan pendeta tentang banyaknya amalan ibadah agama Hindu yang diamalkan umat Islam, di masjid Nurul Ulul kompleks Islamic Centre Bandar Lampung, Ahad (6/2).
Ia mengatakan saat ini menjamur amalan umat agama lain yang tanpa sadar diamalkan umat Islam. Padahal hal tersebut tidak ada dalil dan dasarnya di dalam Alquran maupun hadis Rasulullah saw. 'Masih banyak ritual umat Islam ini mengamalkan ajaran agama Hindu,' kata ustadz yang lulusan Pendidikan Guru agama Hindu.
Tabligh akbar ini diikuti ribuan jamaah dari penjuru Lampung, bahkan terdapat jamaah dari Bengkulu dan Palembang. Kehadiran mantan pendeta agama Hindu ini sudah lama dinanti warga Lampung, untuk meluruskan amalan umat Islam yang sudah menyimpang.
Menurut dia, berkembangnya amalan agama lain yang diamalkan umat Islam, lantaran agama Hindu masuk Indonesia pada abad ke-8, sedangkan agama Islam masuk pada abad ke-14. 'Wajar dalam amalan ibadah umat Islam terpengaruh dengan agama lain yang lebih dulu masuk ke Indonesia,' jelasnya.
Ia mencontohkan amalan yang diamalkan umat Islam menyerupai ajaran agama Hindu yakni, membuat nasi tumpeng, acara sesajen, pengurusan jenazah hingga peringatan satu hari, tujuh hari, 40 hari, 100, dan seribu hari orang meninggal, termasuk kirim doa untuk jenazah.
Ia mengatakan kesyirikan yang menyelimuti umat Islam terus terjadi di segala lini kehidupan. Mereka menyatakan itu ada dalil dalam Imam Syafi’i. 'Padahal, Imam Syafi’i dengan tegas menyatakan bila ada dalil yang shahih maka tinggalkan pendapat dirinya,' jelasnya.
Red: Stevy Maradona
Rep: Mursalin Yasland
Post a Comment Blogger Facebook