GuidePedia

0
 
Kami dulu juga daerah jajahan. Kami mempunyai abdi dalam. Kami mempunyai prajurit. Kami mempunyai raja. Kami mempunyai istana. Kami daerah yang kaya.

Kaya akan kebudayaan. Kaya akan seni. Kaya akan objek wisata. Kaya akan hasil bumi. Raja kami dulu bijak. Raja kami dulu adil terhadap rakyatnya.

Raja kami tidak mempunyai kepentingan. Raja kami juga dipanggil sultan. Sultan kami tidak bergabung dengan ormas. Sultan kami tidak bergabung dengan partai politik.

Sultan juga tidak jadi pimpinan partai. Sultan kami juga ahli dalam politik perang. Bukan politik yang lain. Kita memang pernah terpisah berjuang untuk mengusir penjajah. Kita pernah mempunyai tujuan yang sama. Sama-sama ingin merdeka.

Di saat merdeka! Kami tidak minta daerah kami diistimewakan. Kami bergabung ke NKRI. Kami mengikuti azas demokrasi yang berlaku untuk menentukan pemimpin kami. Kami sebagai rakyat tidak menuntut daerah kami jadi diistimewakan. Saatnya sekarang kita menjunjung tinggi azas demokrasi yang berlaku. Saatnya kita bersama bergabung dalam NKRI.

Sadarlah kalian wahai elite politik. Tidak semua kalian politisasi demi kepentingan 2014. Hidup nyaman, tenang, sejahtera. Cuma itu yang kami harapkan. Berhentilah menjadi boneka-boneka kepentingan. Sungguh semua daerah juga berhak untuk diistimewakan.

Mufti Saily, tokoh masyarakat Siak Sri Indrapura

http://riaupos.com/
Dukung Riau ato Jogja ? di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top