GuidePedia

0

Melihat kualitas lini per lini, serta formasi indonesia yang diturunkan pada leg pertama final piala AFF 2010, seharusnya pasukan Alfred Riedl unggul mutlak meski bermain di Bukit Jalil sekalipun. Mungkin seperti inilah Prediksi Formasi Pertandingan Indonesia VS Malaysia

Melawan Malaysia di partai final tentu tak akan semudah kemenangan 5-1 di babak penyisihan grup A, awal Desember silam. Rajagopal telah sukses mengangkat performa pemain-pemain muda Harimau Malaya hingga akhirnya kedua negara bertemu kembali di partai puncak. Sama seperti Rajagopal, Alfred Riedl pun cenderung memakai pola 4-4-2 yang umum dipakai hampir seluruh kontestan Piala AFF 2010. Dengan pola 4-4-2, keseimbangan permainan lebih terjaga. Transisi dari bertahan ke menyerang saat mendapatkan bola, melalui counter attack sisi lebar lapangan, menjadi andalan Malaysia saat menahan Thailand serta menaklukkan Vietnam.

Indonesia sendiri tampil jauh dari kata bertahan. Saat dikurung habis-habisan oleh Thai pun, hanya kalah dalam ball possession membuat Firman Utina cs nyaris tak keluar dari area tengah.

Partai final selalu menyajikan duel-duel sengit di tiap posisi. Saya, saat mengambil gambar Oktovianus Maniani misalnya, akan sering mendapati Okto dijaga full back kanan Malaysia, Jasuli. Resiko pola yang sama memang bakal menyuguhkan duel-duel di masing-masing posisi.

Talaha - Mohd Sali vs Maman - Hamka

Jika kita urutkan dari posisi depan barisan Malaysia yang sepertinya tak jauh dari duet Talaha dan Mohd Sali. Bertindak sebagai tuan rumah dengan dukungan supporter yang jauh lebih banyak, tentu inisiatif serangan bakal lebih banyak muncul dari Malaysia. Duet ini sempat membuat puluhan ribu supporter di Gelora Bung Karno terdiam saat Sali mampu melewati Hamka Hamzah dan kemudian memberi umpan matang kepada Norshahrul Idlan Talaha yang tak terkawal.

Jika Maman Abdurrahman telah berulang kali menjadi pahlawan saat Markus ceroboh meninggalkan sarangnya, Hamka Hamzah lihai dalam mengintersep serangan. Hamka memang pemain belakang bernaluri menyerang. Tapi justru dengan kemampuan plus ini, Hamka mampu membaca tiap serangan lawan. Gol Arif Suyono ke gawang Laos pun lahir setelah Hamka berusaha menembak bola ke gawang tim juru kunci grup A. bola liar dengan mudah diteruskan Arif hingga menjadi gol.

Amirulhadi - Safiq vs Firman - Bustomi

Sosok Safiq menjadi pemimpin barisan muda Malaysia di lapangan. Saat ini ban kapten melingkar di lengan kanannya. Safiq bakal ditemani Amirulhadi yang lebih cenderung bertahan bakal ditantang duet paten lini tengah Indonesia Firman Utina dan Ahmad Bustomi. Serupa, Firman sebagai kapten sekaligus jenderal permainan Tim Merah Putih akan menjadi figure sentral permainan. Siapa yang memenangi duel ini, trofi juara bakal semakin dekat.

Fadhli Shas - Ahmad vs Gonzalez - Bachdim

Jika Cristian Gonzalez hampir pasti bakal turun sebagai starter, lain halnya dengan Irfan Bachdim. Dalam laga terakhir kontra Filipina, kondisi Bachdim yang kurang fit, disimpan. Rehat lebih dari sepekan seharusnya dapat mengembalikan kondisi fisik Bachdim kembali prima. Duet naturalisasi Indonesia ini terbukti mampu mengangkat performa permainan Indonesia. Selepas Piala Asia 2007, di era Benny Dollo, Indonesia memasuki masa suram. Kini permainan menyerang mampu menghipnotis seluruh masyarakat Indonesia dari Senayan hingga ke pesantren-pesantren.

Khusus bagi El Loco, sebagai top sementara, ia bakal dijaga secara ketat ole Fadhli Shas. Satu hal yang bakal jauh menguntungkan duet lini depan Indonesia dalah faktor pengalaman. Usia Shas baru menginjak 19 tahun. Tentu pengalaman Gonzalez bakal mengajari seorang Shas.

Amirul Hadi-Jasuli vs Nasuha-Okto

Sisi kanan formasi Malaysia jauh lebih kuat dan cepat dari sisi lainnya. Amirul hadi, meski bertubuh tak sekokoh pemain lainnya, sangat rajin berlari membuka ruang. Didukung bek kanan Jasuli, yang telah menyumbangkan sebiji gol, duel dengan Oktovianus Maniani serta Muhammad Nasuha tak terelakkan lagi. Khusus bagi Okto, jika di depan gawang ia mampu membuat keputusan cerdas, seharusnya Indonesia dengan mudah menaklukkan Malyasia di Bukit Jalil sekalipun. Semangat perayaan Natal bakal membuat motivasi berlebih dari pemuda Papua ini.

Safeq - Putra Omar vs Zulkifli - Ridwan

Sosok Muhammad Ridwan benar-benar istimewa. Seperti Gianluca Zambrotta di Italia, posisi sayap dari bek kanan, bek kiri, sayap kiri hingga kini, sayap kanan dengan fasih mampu ia jalani. Jelas Ridwan seorang pemain cerdas. Tak mudah mengaplikasi perubahan posisi dengan pola yang cenderung berganti-ganti. Di dukung bek kanan Arema, Zulkifly Syukur, Ridwan berulang kali menjadi pembuka serangan Tim Merah Putih. Sementara Pemain sayap kiri Malaysia Safiq Rahim yang memiliki lari cukup kencang, harus diwaspadai Zulkifly.

Duel di sisi sayap inilah kunci jalannya permaianan. Meski gol-gol tak mesti tercipta dari sisi ini, macetnya bangun serangan dari dua flank bakal membuat opsi lain muncul.

Indonesia dengan Christian Gonzalez telah mampu membuktikan hal tersebut di dua laga semifinal kontra Filipina. Sementara, Malaysia yang seperti babak semifinal, mampu mencetak dua gol di Bukit Jalil, lalu bermain mati-matian di Hanoi, sepertinya akan melakukan hal serupa.

Kartu kuning yang sudah diterima Cristian Gonzalez, Okto Maniani, M. Ridwan, Bustomi serta Hamka sepertinya bakal dijadikan alternative pelemahan di leg 2 29 mendatang jika berhasil dipancing untuk melakukan pelanggaran.

Ditambah dengan duel-duelseharusnya senioritas dan pengalaman pemain-pemain Indonesia jauh di atas pasukan Rajagopal. Dukungan langsung merdeka!merdeka!merdeka!merdeka!merdeka! TKI, biasa disebut oleh orang Malaysia di Bukit Jalil, Kuala Lumpur dikabarkan mencapai 15 ribu akan membuat Ahmad Bustomi lebih nyantei bermain.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top