Aneka masakan tradisional khas Bantul kini dapat dinikmati dengan nuansa modern. Pelayanan ala kafe ini tersaji di Pondok Kuliner, Gabusan, Bantul, sekitar 10 kilometer arah selatan Kota Jogja. Tempat wisata kuliner itu Sabtu (11/12/2010) malam resmi dibuka.
Gudeg Manggar, sate klatak, rica-rica enthok dan ikan bakar kwaru adalah sejumlah menu asli Projotamansari, sebutan untuk Bantul, yang ditawarkan pada pecinta kuliner. Penataan tempat yang bernuansa etnik jawa dengan gubuk-gubuk joglo, menambah nikmatnya suasana menyantap sajian khas itu.
Diantara sejumlah menu khas itu, sate klatak menjadi primadona. Dagingnya empuk dan cenderung besar ketimbang sate biasanya. Teksturnya lembut, rasanya agak asin karena hanya dibumbui garam dan bawang.
'Kami hanya menggunakan daging terbaik yaitu kambing muda berumur tak lebih dari satu tahun,' ujar pengelola depot sate klathak Bu Jazim di Pondok Kuliner Khas Bantul.
Mengenai bumbu yang sederhana, Asmanto mengatakan, penemunya yang entah siapa, memang ingin menyajikan rasa sejati, tanpa bumbu lain yang malah bisa merusak rasa asli daging kambing muda. 'Rasa asli daging kambing muda akan tetap dan ga ilang,' tuturnya.
Selain bumbunya yang minimalis, penyajian ini juga khas, karena ditusuk menggunakan jeruji roda sepeda. Penggunaan jeruji roda tidak dimaksudkan untuk kepentingan lain, tapi sekadar efisiensi. Baginya, jeruji sepanjang sekitar 30 sentimeter itu tidak mudah putus saat dibakar.
Seporsi satu klathak 'Bu Jazim' bisa dinikmati dengan merogoh kocek Rp 10 ribu. Sedangkan untuk menikmati sate klathak lengkap dengan nasi dan minuman, setidaknya dibutuhkan tambahan uang Rp 4.000.
Untuk menjaga kualitas, hingga saat ini pemilihan daging masih dilakukan oleh sang Ibu, Jazim. Menurutnya, penentuan daging yang digunakan menjadi hal yang terpenting untuknya.
'Sejak tahun 80 lalu, hanya Ibu saya yang mengurusi tentang pemilihan daging terbaik untuk bahan sate. Pemilihan itu sangat penting sekaligus susah,' paparnya.
Selain menu sate klathak, Asmanto juga menawarkan sate bumbu kecap. Kalau sate klathak disajikan dengan tusuk jeruji, sate bumbu dihidangkan dengan cara dipisah dari tusuknya dan diberi sambal kecap.
Post a Comment Blogger Facebook