WASHINGTON - Pendiri WikiLeaks Julian Assange berpendapat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Rodham Clinton harus mengundurkan diri jika para diplomat AS terbukti ditugasi melakukan tindakan mata-mata.
Assange menyatakan hal tersebut dalam sebuah wawancara dengan majalah Time di sebuah lokasi yang dirahasiakan melalui jaringan Skype.
Assange telah menjadi target dari para penyelidik tindak kriminal AS menyusul tindakan WikiLeaks merilis ratusan kabel diplomatik rahasia AS awal pekan ini.
"Nyonya Clinton harus mundur, jika terbukti dia yang menugaskan para diplomat AS melakukan tindakan mata-mata di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan internasional yang juga telah ditandatangani AS," cetus Assange seperti dikutip Assange, Rabu (1/12/2010).
Pada Minggu 28 November, situs milik Assange dan sejumlah media telah merilis bagian pertama dari sekira seperempat juta kabel diplomatik AS, kebanyakan tertanggal 2007 hingga Februari 2010.
Pembeberan tersebut mengungkapkan sejumlah detil rahasia dan kata-kata tidak bijaksana dari para diplomat AS terkait dengan isu-isu internasional yang berkembang.
Di antara kabel-kabel tersebut, terdapat nama Hillary yang meminta para diplomat untuk mengumpulkan informasi yang normalnya dilakukan seorang mata-mata. Informasi yang diminta termasuk data kartu kredit dan nomor penerbangan rutin dari para pembesar negara lain.
Post a Comment Blogger Facebook