TRIBUNNEWS.COM-YOGYAKARTA- Banyak anggota DPR dan pejabat di negeri ini yang datang menemui Ponimin Solehan (50) di Kaliadem, Cangkringan untuk minta doa. Tidak hanya itu, mereka juga minta 'dibantu' agar menang pemilukada atau sukses memenangi perkara maupun awet di kursi parlemen.
Terasa aneh memang. Karena Ponimin ini seorang pegawai perangkat desa bagian keuangan sekaligus peternak sapi. Tapi itulah pengakuan Ponimin kepada Tribunnews.com yang menemui di kediaman dokter Anna Ratih Wardani, Ngemplak Umbulmartani, Sleman, kemarin.
Terasa aneh memang. Karena Ponimin ini seorang pegawai perangkat desa bagian keuangan sekaligus peternak sapi. Tapi itulah pengakuan Ponimin kepada Tribunnews.com yang menemui di kediaman dokter Anna Ratih Wardani, Ngemplak Umbulmartani, Sleman, kemarin.
'Banyak orang yang datang ke saya. Terutama yang seakidah dan seagama. Mereka datang dari mana-mana untuk meminta doa. Paling banyak ya anggota DPR itu. Mereka datang minta 'bantuan' saya supaya dapat dipilih' katanya.
Sebagaimana paranormal lainnya, Ponimin tetap bungkam tak mau menyebut siapa siapa anggota DPR dan calon kepala daerah yang mengunjunginya minta 'dibantu'.
'Itu rahasia perusahaan. Saya tidak bisa memberitahukannya pada Mas. Ini sudah janji saya kepada mereka,' katanya.
Selain anggota DPR, orang yang ingin menjadi gubernur, bupati, camat, lurah, dan pegawai negeri sipil atau PNS, juga datang meminta bantuannya. Tidak ketinggalan, artis yang mengharapkan popularitas dalam karirnya pun berbondong-bondong meminta saran dan nasihatnya.
'Saya memberikan saran dan mendoakan mereka. Tetapi semua itu kembali lagi kepada kehendak Yang di Atas. Keinginan mereka bisa terwujud atau tidak bergantung keputusan Allah,' terangnya.
Ponimin sama sekali tidak memungkiri, dari 'bantuan' yang diberikannya itu, ia mendapatkan imbalan. Bentuknya bisa berupa apa saja. Karena itu, kehidupannya mapan ketimbang warga dusun lainnya. Ponimin pernah menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah.
'Alhamdulliah, Allah memberikan banyak rezeki kepada saya. Waktu itu saya punya rumah, ternak sapi, truk, malah mobil saya bisa ganti-ganti,' akunya. Namun, akibat terjangan awan panas yang dimuntahkan Gunung Merapi, Selasa 26 Oktober silam sebagian besar harta bendanya itu lenyap. Ia tidak menyalahkan siapa-siapa. Ia pasrah.
'Saya masih tetap bersyukur, karena dengan kejadian itu saya masih bisa hidup. Bagi saya itu merupakan kemurahan dari Allah,' pungkasnya. (*)
Post a Comment Blogger Facebook