GuidePedia

0

Alkisah tahun 1950, Bung Karno diundang mengunjungi India, dalam rangka perayaan kemerdekaan negara itu dari kolonialis Inggris. Turut serta dalam rombongan itu Ibu Negara, Fatmawati. Rombongan ini bertolak dari tanah air 23 Januari 1950. Setiba di “Negeri Nandi”, rombongan disambut Presiden Rajendra Prasad yang ketika itu berusia 70 tahun.

Setelah beberapa hari tinggal dan dijamu di istana kepresidenan, Bung Karno dan rombongan diundang Perdana Menteri Jawaharlal Nehru, dan diminta bermalam di rumahnya yang begitu besar dan indah. Fatma sangat mengagumi rumah Nehru dengan konsep swadesi-nya. Semua perabot dan perlatan rumah itu, adalah asli buatan bangsa India sendiri.

Dalam waktu singkat, Fatma sudah sangat akrab dengan Nehru. Ketika itu, usia Fatma baru 28 tahun. Nehru menyayangi Fatma bagaikan anaknya sendiri. Setiap jalan beriringan, Nehru selalu menggandeng tangan Fatma.

Nah, tibalah acara rekreasi. Salah satu objek yang tidak boleh tidak dikunjungi jika kita ke India tentunya adalah Taj Mahal. Sebuah musoleum yang begitu megah dan indah, dan terletak di Agra, Uttar Pradesh. Bangunan berarsitektur Islam India itu dibangun Raja Mongol Shah Jehan, 1627 – 1666, sebagai persembahan kepada permaisurinya yang rupawan, dan meninggal dunia pada 1631.

Iring-iringan mobil pun beranjak menuju Agra. Sial tak dapat ditolak… ppsssssttt… ban mobil yang dinaiki Bung Karno – Fatma kempes. Apa boleh buah. Mobil pun harus berhenti. Bung Karno pun mengajak Fatma keluar dari mobil.

Selagi sopir, pengawal, ajudan sibuk mengganti roda ban… Bung Karno menghampiri seorang warga India yang bersama masyarakat lain menyaksikannya di pinggir jalan. Entah apa yang disampaikan Bung Karno, yang pasti sejurus kemudian warga India itu menyerahkan stang sepeda kepada Bung Karno.
“Ayo Fat!” ajak Bung Karno.

Fatma kaget diajak suaminya naik sepeda. Sambil melangkah ragu mendekat… bersimpang-siur pikiran dalam benaknya? 
“Melanjutkan perjalanan dengan bersepeda?”… 
“Masih berapa jauh sampai di Taj Mahal?”… 
“Apa reaksi para petugas protokol kenegaraan India nantinya?”… 
Tamu negara boncengan sepeda?”…..

Belum semua pertanyaan itu berjawab, ketika Fatma menempelkan pantatnya di boncengan sepeda. “Sudah? Nah, ayo kita bersepedaaa….” Bung Karno pun mulai mengayuh sepeda, memboncengkan Fatmawati, menyusuri jalan menuju Taj Mahal di Uttar Pradesh….

Penasaran apa yang terjadi selanjutnya??? Ahhh… tentu saja selesai petugas mengganti roda, segera menyusul Bung Karno, dan memohon agar naik mobil kenegaraan kembali. Sepedanya? Tentu langsung dikembalikan ke tangan pemiliknya dengan satu catatan sejarah, “pernah dinaiki Presiden Republik Indonesia, Sukarno dan istrinya…..” (roso daras)

http://rosodaras.wordpress.com/
Anda Playboy? sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top