GuidePedia

0
Boi, perkenalkan aing anak baru nih di sini.

Sebagai tulisan perdana, gw pingin mempersembahkan sedikit catatan perjalanan gw dari suatu tempat nun jauh di garis perbatasan Republik Indonesia. I present you... jreng jrengg

TEMAJUK: Panggilan Dari Ekor Kalimantan


Air yang biru jernih serta bukit-bukit yang menghijau di kejauhan.

"Hah, udah sampe ya?"

Suatu pagi yang cerah ketika gw terbangun dan menyadari bahwa kapal yang gw tumpangi dari Laut Natuna ini telah tiba di pesisir desa tujuan gw. Di desa ini lah gw dan temen-temen gw menghabiskan waktu sebulan untuk KKN. Pengabdian masyarakat, gan. Terletak di perbatasan Indonesia - Malaysia, Temajuk merupakan desa pesisir paling terpencil di Kalimantan Barat. Jaringan listrik dan telepon belum masuk. 
Untuk kebutuhan listrik, warga menggunakan genset dan panel surya bantuan pemerintah. Sedangkan untuk keperluan telepon, warga biasanya mencari sinyal di Tanjung Bendera yang jaraknya sekitar setengah jam menggunakan sepeda motor. Atau bisa juga mencari sinyal Malaysia di bukit, tapi mahal pulsanya pake ringgit. Selain itu, beberapa warga juga mulai berinisiatif untuk membuat energi alternatif, misalnya dengan membangun PLTA di sumber mata air. Itu canggih banget gan. Turbinnya asli made in Sambas, karya anak Temajuk yang sekolah politeknik di sana.

Meski daerah ini lumayan terpencil, namun Temajuk ternyata menyimpan banyak sekali potensi wisata yang luar biasa untuk dikembangkan! Boleh agan liat sendiri, beberapa hasil observasi gw dan temen-temen gw selama di sana:


Dermaga ini boleh dibilang merupakan gerbang menuju Temajuk. Warga setempat biasa berkumpul di dermaga untuk sekadar bersantai dan menikmati suasana.

Di foto ini, dermaganya lagi sepi karena perahunya pada masuk ke sungai. Tapi di musim ubur-ubur sekitar bulan Februari - Mei, semua perahu akan berkumpul di sini yang jumlahnya bisa mencapai lebih dari seratus buah. Pemandangan saat musim ubur-ubur sangat luar biasa karena lepas pantai Temajuk akan dipenuhi ubur-ubur yang naik ke permukaan laut seperti piring-piring besar. Bahkan banyak juga penyu yang naik ke permukaan untuk ikut memakan ubur-ubur.


Sunset di Temajuk ini mungkin termasuk salah satu yang terbaik di Kalimantan. Pesisir pantainya yang menghadap barat menjadikan Temajuk sebagai titik yang tepat untuk menyaksikan matahari terbenam di Laut Natuna.


Ada dua sungai yang diberi nama Temajuk, yaitu Temajuk Kecil dan Temajuk Besar. Keduanya merupakan habitat mangrove yang masih cukup lebat. Agan bisa menyusuri sungai dengan perahu sambil menikmati ekosistem khas hutan mangrove. Di sini terdapat beragam jenis burung dan kera yang eksotis, seperti murai, jalak hijau, serta bekantan.


Kalo di gunung ada yang namanya tea walk, maka di pantai cocoknya juga ada coconut walk! Sebuah jalan lurus membelah rindangnya perkebunan kelapa di sepanjang pesisir pantai, cocok banget kalo kita mau bersantai menikmati suasana pantai tropis yang teduh. Kalo mau, agan juga bisa metik kelapa buat diminum airnya. Seger banget! Tapi izin dulu ya, soalnya ada yang punya, hehe.


Ini salah satu keunikan pantai di Desa Temajuk. Ngga cuma ada pasir doang, tapi juga batu-batu karang yang gede banget! Khususnya di Pantai Maludin ini, di mana terdapat banyak karang besar di tepi pantai. Di sela-sela karang besar tersebut banyak hewan yang hidup seperti kepiting dan lobster. Di lepas Pantai Maludin ini terdapat banyak terumbu karang yang cantik, bisa banget buat yang pengen diving! Di sini juga udah ada satu pondok wisata, namanya Pondok Teluk Atong Bahari. Boi bisa nginap di sini dengan nyaman.


Anak-anak Temajuk juga suka nari, boi. Gw kira awalnya mereka nari tarian tradisional, ternyata mereka ngarang koreografinya sendiri! Jadi dari satu lagu, mereka kembangin lah gerakan-gerakannya sendiri, mirip modern dance gitu yang gerakannya terinspirasi bisa dari mana aja. Gw di sana juga sempet nonton mereka nari modern dance pake lagunya Dewi-Dewi, keren boi!

Kirim Kota anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top