Pemerintah Jepang pusing memikirkan keberadaan lebih dari 100 orang berusia sepuh. Pasalnya, para warga yang rata-rata sudah berusia di atas satu abad itu seolah lenyap begitu saja, tak terdengar lagi kabar mereka.
Jumlah tersebut kemungkinan masih akan bertambah karena saat ini sedang dilakukan pencarian di seluruh Jepang menyusul penemuan mayat seorang pria yang telah diawetkan selama 30 tahun. Masalahnya, di kantor kependudukan, dia masih terdaftar sebagai warga Jepang berusia 111 tahun.
Di kota Kobe saja, keberadaan 105 dari 847 warga berusia seratus tahun lebih belum diketahui hingga akhir Juli lalu. 'Pemerintah kota Kobe meluncurkan investigasi untuk mengetahui nasib ke-105 orang tersebut,' kata staf pemerintah Kobe, Kamis, 12 Agustus 2010, seperti dikutip dari laman Japan Today.
Selain itu, sebanyak 22 orang lainnya tidak memiliki akses panti jompo atau asuransi kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah Kobe berencana mengunjungi alamat yang terdaftar dan hasil pencarian diharapkan bisa dikumpulkan awal pekan depan.
Jumlah luar biasa orang-orang yang hilang ini menimbulkan kekhawatiran kalau-kalau sistem kesejahteraan di Negeri Sakura tersebut selama ini sudah disalahgunakan dengan mudahnya oleh para kerabat yang bersangkutan.
Kepolisian sendiri masih menyelidiki kerabat Sogen Kato, pria yang sudah menjadi mumi selama 30 tahun, tetapi ulang tahunnya yang ke-111 masih dirayakan.
Polisi ingin menemukan apakah kerabat Kato sengaja melakukan penipuan dengan mengatakan bahwa Kato ingin bertapa di dalam kamarnya agar bisa berubah wujud menjadi 'Buddha hidup'.
Ketidaktahuan membuat pemerintah Jepang tetap membayarkan uang pensiun Kato dengan secara otomatis melalui rekening bank Kato.
Post a Comment Blogger Facebook