Nurul Ulfah - detikHealth
Jakarta, Puasa selain yang dilakukan umat muslim di bulan Ramadan juga dilakukan penganut agama lain. Tokoh India, Mahatma Gandhi pun kerap melakukan puasa, namun yang ia lakukan adalah water fasting atau puasa air.
Gandhi percaya bahwa puasa air bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Namun bagaimana seseorang bisa bertahan hidup hanya dengan mengonsumsi air?
Sejarah mencatat beberapa tokoh yang sering melakukan puasa, diantaranya Hippocrates, Socrates, Plato dan juga Mahatma Gandhi. Mereka percaya bahwa selain sebagai bentuk ibadah, puasa juga punya manfaat untuk penyembuhan penyakit.
Puasa air hanya minum air putih total tanpa ada asupan zat-zat lain seperti karbohidrat, protein dan lainnya. Gandhi biasa melakukan puasa air selama 20 hingga 40 hari lamanya. Ajaibnya, meski hanya mengonsumsi air dan tidak mendapat asupan makanan apapun, Gandhi masih bisa bertahan hidup.
'Sebenarnya manusia memang bisa bertahan hidup hanya dengan air. Untuk mencapai suatu kondisi kelaparan yang sangat kronis dan menyebabkan kematian, butuh waktu yang sangat panjang sekali. Nggak akan tiba-tiba anjlok,' ujar dr. Angela C. Ardhianie N, ketika ditemui detikHealth dalam acara Healthy Fasting, Do's and Dont's di Miniapolis Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat malam (4/9/2009).
Gandhi selalu memegang prinsip bahwa makan berlebihan akan melukai tubuh, dan satu-satunya cara menyembuhkan diri adalah dengan berpuasa. Menurutnya, puasa adalah terapi natural yang baik untuk masalah kesehatan, memberi waktu tubuh beristirahat dan upaya detoksifikasi alami. Dan puasa air yang ia lakukan ternyata tidak terbukti membuatnya sakit, justru ia merasa lebih sehat.
dr. Angela pun membenarkan bahwa puasa air sangat baik bagi mereka yang ingin menyembuhkan diri secara alamiah. 'Puasa air yang dilakukan Gandhi merupakan contoh bahwa air adalah media yang bisa mempertahankan dan memperbaiki sistem metabolisme secara alami, namun bila seseorang ingin melakukan puasa air sebaiknya dibarengi dengan konsultasi ke dokter untuk mempersiapkan kondisi tubuh sebelum melakukannya,' ujar Angela.
Namun bagaimana jika seseorang ingin melakukan puasa air sedangkan tubuhnya sakit? 'Kalau lagi sakit biasanya kita dipaksa makan yang banyak untuk memperkuat daya tahan tubuh. Tapi justru itu salah karena organ-organ tubuh hanya akan bekerja lebih keras dan membuatnya lebih terluka,' ujar Angela.
'Yang benar adalah makanlah apa yang harus dimakan ketika sakit, terutama buah-buahan, jika tidak kuat hanya akan mengonsumsi air,' jelas Angela.
Melakukan water fasting memang tidak mudah, butuh tekad kuat dan pikiran positif untuk melakukannya. Tidak semua orang tahan hanya dengan mengonsumsi air. Namun beberapa studi sudah membuktikan bahwa puasa air memang baik untuk kesehatan, diantaranya:
- Membersihkan saluran pernafasan, pencernaan, dan urin berlebih dalam tubuh yang bisa menjadi racun.
- Air membersihkan racun lebih cepat diantara semua media pembuang racun lainnya karena organ pencernaan lebih mudah menerima dan dilalui oleh air.
- Terbukti efektif dan baik untuk penyakit diabetes tipe 2, obesitas, osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
- Meningkatkan sel-sel kekebalan dan level imunoglobulin.
- Menurunkan kompleks antigen-antibodi yang akan meningkatkan aktivitas sel-sel pembunuh radikal bebas alami dalam tubuh.
- Memperpanjang umur.
- Menghentikan alergi, asma dan demam.
- Menyembuhkan penyakit edema dan perut buncit.
- Menormalkan tekanan darah dalam dua minggu tanpa menggunakan obat-obatan.
- Mengatasi kecanduan nikotin, alkohol, kafein, dan obat-obatan lainya serta memperbaiki kebiasaan buruk.
- Meningkatkan kolesterol baik HDL sehingga mencegah penyakit kardiovaskular seperti jantung, kanker dan lainnya.
- Memberi motivasi untuk lebih membersihkan diri dan menempuh jalan hidup yang lebih baik.
Jadi, berani coba water fasting ala Gandhi?
http://health.detik.com
http://health.detik.com
Post a Comment Blogger Facebook