Seperti diungkap Sarah pada media Inggris, sesekali dia memang melakukan hubungan seks untuk sekedar menenangkan diri. Tapi dirinya juga merasa tak begitu nyaman,”Karena mereka tak perlu bersusah payah membuat saya orgasme. Saya sudah mencapai orgasme bahkan ketika mereka baru bersiap melakukan hubungan seks.” kata Sarah apa adanya. Bagi Sarah, apa yang dialaminya bukanlah suatu kebanggaan, “Saya justru sering merasa malu. Bayangkan bagaimana tersiksanya saya jika mendengar suara hair dryer saja saya orgasme.” ungkap Sarah lagi.
Masalah seperti itu hampir dialami Sarah setiap hari, sebab wanita berparas cantik ini bekerja sebagai terapis kecantikan di sebuah salon. Dia seringkali mengalami kendala ketika berbagai suara peralatan salon membuatnya terangsang dan orgasme. Untungnya, rekan-rekan kerjanya memaklumi kondisi Sarah. Saat mulai gelisah ketika rangsangan datang, Sarah biasanya pura-pura batuk atau berdehem. “Bisanya saya pura-pura batuk dan teman-teman akan mengambil alih pekerjaan saya. Saya lalu langsung lari ke belakang.” kata Sarah.
Sarah sendiri menduga kelainan ini dialaminya saat dirinya sering mengkonsumsi pil anti depresi sejak usia 19 tahun. “Saya percaya hal itu, beberapa studi kesehatan menyebutkan bahwa meminum pil anti depresi secara berlebihan kemudian berhenti total akan menimbulkan efek samping.” katanya. Bayangkan saja kalau setiap hari Sarah harus mengalami hal demikian.Hehehehe…kayaknya Sarah perlu penutup telinga setiap melakukan aktivitas agar nggak terangsang.
Post a Comment Blogger Facebook