Musti waspada nih yang suka dan hobi makan fried chicken, bukan menakut nakuti hanya sekedar mengingatkan untuk lebih bisa menahan diri dari makan yang berlebihan, bukankah segala yang berlebihan tidak baik. Inilah yang dialami Sharon Mevsimler (40), seorang ibu dengan berat 286 Kg yang beberapa waktu lalu dinobatkan harian The SUN sebagai Wanita Tergemuk di Inggris, akhirnya meninggal dunia karena kemaruk mengkonsumsi fried chicken.
Meninggal dunia akibat makan fried chicken terlalu banyak
Seperti diberitakan The SUN edisi Senin (26/7), Sharon sebenarnya sedang menjalani program diet ketat di sebuah rumah sakit di Chelmsford, Essex, Inggris. Tapi secara diam-diam, keluarganya terus menyuguhkannya dengan ayam, ikan, dan keripik.
Sharon memang memohon kepada keluarganya untuk menyelinapkan makanan ke rumah sakit tempatnya menjalani program diet. Sejumlah saksi juga melihat keluarga Sharon menyelundupan makanan cepat saji ke ibu empat anak tersebut. Akhirnya, Sharon yang doyan makan itu meninggal akibat serangan jantung.
Saking besarnya ukuran tubuh Sharon, sampai-sampai trolley yang disediakan pihak rumah sakit untuk membawanya ke kamar pun patah. Sumber di National Health Service (NHS) Inggris, mengungkapkan, kurang dari dua minggu setelah The Sun menobatkan Sharon sebagai wanita Inggris paling gemuk, kebiasaannya dalam hal makan jusru maskin menggila.
“Dia jelas punya masalah serius dengan pola makannya, namun tidak berusaha menanggulanginya. Mereka yang datang mengunjunginya di rumah sakit tidak mencoba membantu. Kami melihat mereka membawa berbagai makanan berlemak seperti ikan, kentang goreng dan ayam goreng dalam porsi besar. Padahal ia seharusnya tidak boleh memakan makanan seperti itu,” beber sumber.
The SUN pada edisi awal bulan ini sempat menuliskan perihal bagaimana suami Sharon, Bülent, terpaksa melepaskan pekerjaannya demi merawat Sharon. Sebelum dibawa ke rumah sakit, Sharon telah hidup empat tahun dalam belitan obesitas dan tidak bisa bangun dari tempat tidur di rumahnya di Chelmsford, Essex.
Sharon yang menikah dengan Bullent ketika masih berusia 20-an, awalnya punya berat badan normal. Namun ia menuding depresi pasca-melahirkan sebagai penyebab ketagihan makanan. Sharon bahkan pernah mengecam NHS. “Saya telah dibiarkan mati. Jika saja saya anoreksia, pasti saya akan mendapatkan bantuan yang tepat. Tapi tidak ada yang simpati kepada orang-orang gemuk,” tudingnya.
Berat badan Sharon yang terus bertambah mengakibatkan paru-parunya mengalami tekanan. Sharon pun membutuhkan bantuan tangki oksigen untuk bernapas. Berulang kali pula Sharon diperingatkan bahwa kebiasaan makannya bisa membunuhnya . Namun, ia menolak untuk berhenti. Padahal dia pernah menjalani operasi dengan biaya £ 30 ribu pada awal tahun ini untuk memasang pita pengikat di lambungnya. Hal itu dimaksudkan untuk mengendalikan nafsu makan raksasanya.
Rumah sakit Broomfield di Chelmsford – tempat Sharon di rawat selama dua bulan – menolak memberikan komentar soal kematian pasiennya yang keras kepala itu. Tapi sebuah sumber menyebutkan, Sharon meninggal pada hari Sabtu (24/7) pekan lalu. Yang pasti akibat berat badannya itu, pegawai rumah sakit harus sangat berhati-hati saat memindahkannya.
Kerabat Sharon telah menyiapkan prosesi pemakaman untuknya. Sebuah peti mati berukuran sangat besar tengah disiapkan. Kematian Sharon terjadi hanya beberapa bulan setelah Paul Mason dari Ipswich yang dinobatkan sebagai pria Inggris di terbesar karena berbobot 444 Kg, menjalani operasi. Ref: JPNN dan The Sun