Austria, Bayi yang baru lahir secara naluriah pasti akan mengecap dan segera meminta ASI dari sang ibu. Tapi seorang gadis cilik asal Austria tak pernah belajar makan dari mulutnya sejak dilahirkan.
Tabitha Stuttard yang kini berusia dua tahun menderita penyakit aneh yang membuatnya tak bisa makan melalui mulut, dan hingga sekarang ia tak pernah belajar untuk makan melalui mulutnya. Tabitha diberi makan melalui selang yang buat dokter di perutnya sejak ia berusia enam bulan, setelah ia mengalami keengganan untuk memasukkan makanan ke mulutnya.
Ibunya mengatakan bahwa Tabitha menolak makanan sejak baru lahir dan dokter memberinya tabung nasal-gastric (selang hidung-lambung) karena khawatir balita tersebut tidak berkembang.
"Dia membenci makanan dan kami harus benar-benar menekannya. Awalnya, kami pikir ini hanya sementara, tapi sekarang ia benar-benar menolak untuk makan," Vicky Pitt, ibunda Tabitha Stuttard, seperti dilansir dari Dailymail, Kamis (17/6/2010).
Tabitha perlahan belajar makan sedikit makanan yang bertekstur kecil, tapi ia sering membungkam mulutnya dan muntah. "Ia sudah menggigit makanan sambil setengah gemetaran dan berlangsung selama 20 menit, tapi itu sangat sulit baginya. Ia selalu muntah dan biasanya akan sakit," jelas ibunya.
Menurut dokter, Tabitha mengalami kecacatan lahir yang langka, yang disebut Agenesis of the Corpus Callosum (ACC) sebagian. ACC adalah cacat bawaan yang mana bagian corpus callosum (materi putih otak yang menghubungkan dua belahan otak) tidak lengkap atau tidak berkembang secara normal.
ACC disebabkan oleh gangguan perkembangan otak janin antara minggu ke-3 dan ke-12 kehamilan. Belum ada penyebab pasti ACC, tapi penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor seperti kesalahan kromosom, genetik, infeksi kehamilan atau cedera, terpapar racun sebelum lahir, penyumbatan struktural oleh kista atau kelainan otak lainnya, dan gangguan metabolisme.
Seperti dikutip dari WrongDiagnosis, beberapa gejala ACC adalah sebagai berikut:
1. Kejang
2. Gangguan makan, sulit mengunyah dan menelan
3. Gangguan perkembangan fisik, seperti terlambat duduk, berdiri, dan berjalan
4. Gangguan perkembangan mental
5. Gangguan koordinasi tangan-mata
6. Gangguan pendengaran
7. Gangguan penglihatan
8. Hidrocephalus
Kedua orang tua Tabitha diminta mempersiapkan diri untuk fakta bahwa putri kecilnya harus makan melalui tabung selama sisa hidupnya. Meskipun demikian, orangtuanya tak pernah menyerah untuk menyembuhkannya. "Tabitha adalah gadis cilik yang periang dan tersenyum setiap hari. Ia juga selalu berani tiap kali menjalani terapi. Kini ia sedang menjalani perawatan di sebuah klinik di Austria," ujar Mike (48 tahun), ayah Tabitha.
Post a Comment Blogger Facebook