Dahlan Iskan itu pernah "mati". Lalu ia diberi kesempatan kehidupan kedua dengan hati baru. Kalau hanya sekedar menjadi terpidana di penjara, saya pikir itu pasti enteng bagi dia. Wong orang pernah mati, kok.
Tinggal mungkin, bagaimana caranya agar DI menjelaskan kepada publik apa yang sebenarnya terjadi dengan Quick Count RRI saat Pilpres lalu.
Ketika itu Quick Count punya Indikator Politik Indonesia kena jeda iklan panjang di Metro TV, Quick Count punya Saiful Mujani tiba-tiba terhenti cukup lama di Detikcom, kedua-duanya dalam posisi Prabowo-Hatta memimpin perolehan suara. Lalu tiba-tiba perolehan suara berubah di luar hukum matematika dasar. Khusus di Detik, acuan QC langsung berubah, dari Saiful Mujani ke punya RRI.
Mungkin, mungkin DI bisa menjelaskan.
(Canny Watae)
Post a Comment Blogger Facebook