Banyak mitos dan kesalahpahaman dalam hal kesehatan dan obat-obatan. Kita terus saja dibombardir dengan nasihat tentang gizi dan penyakit, namun tidak semuanya berdasarkan pada bukti yang tepat. Berikut ini beberapa mitos kesehatan yang selalu kita percayai.
* Perengkahan buku-buku jari akan menyebabkan radang sendi.
Perengkahan atau “meretakkan” buku-buku jari mungkin mengganggu orang di sekitar kita dan membuat sendi kita sakit, tetapi tidak ada bukti bahwa itu dapat menyebabkan arthritis. Arthritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri sendi dan meradang. Merengkahkan buku-buku jari tidak lebih rentan terhadap arthritis daripada mereka yang tidak melakukannya.
* Mitos lima detik mengambil makanan dari lantai masih aman dikonsumsi.
Aturan lima detik yang menyatakan bahwa makanan yang jatuh ke lantai tidak akan terkontaminasi mikroba jika segera diambil sebelum lima detik sejak jatuh. Para peneliti telah menguji aturan lima detik tersebut dan menemukan bahwa makanan yang jatuh di lantai memang tidak mengambil banyak bakteri.
* Permen karet tetap dalam sistem tubuh selama bertahun-tahun.
Seperti kebanyakan benda non-makanan yang kita telan, cairan mengambil permen karet melalui saluran usus, sehingga lolos dalam beberapa hari. Meskipun permen karet lebih sulit dipecah dalam sistem pencernaan, namun masih tidak menyebabkan sakit perut.
* Minum alkohol menghangatkan badan.
Minum alkohol membuat kita merasa hangat di dalam, tetapi itu hanya karena darah menuju kulit kita dan jauh dari organ-organ internal kita. Namun menyebabkan suhu tubuh inti menurun. Alkohol juga mengganggu kemampuan kita dalam menghasilkan panas tambahan yang membuat tubuh kita tetap hangat.
* Harus makan saat pilek, dan tidak makan saat demam.
Yang benar adalah bahwa kita harus makan dan minum dalam kedua kasus itu. Makan makanan bergizi seimbang akan menjaga tubuh tetap bekerja secara optimal. Sangat penting untuk tetap terhidrasi karena kita kehilangan banyak cairan ketika sakit. Makanan yang kaya gizi dapat melawan infeksi.
* Udara dingin membuat kita jatuh sakit.
Peneliti menemukan bahwa orang yang kedinginan tidak lebih rentan terhadap sakit. Bahkan, cuaca dingin membuat kita ingin tinggal di dalam rumah, yang membuat kita lebih rentan terhadap kuman.
* Luka lambung disebabkan oleh makan makanan pedas.
Helicobacter pylori adalah jenis bakteri yang menyebabkan luka lambung. Stres, obat anti-inflamasi nonsteroid, tembakau, dan alkohol meningkatkan risiko luka lambung. Makan makanan pedas hanya memperburuk efek dari luka lambung.
Itu tadi beberapa mitos kesehatan yang selalu kita percayai. Jika melihat gejala penyakit seperti rasa panas di usus, maka sebaiknya kita menghubungi dokter untuk mendapatkan uji bakteri di laboratorium.
Post a Comment Blogger Facebook