Preman jaman dulu terkenal dengan metode pemusnahan musuh mereka dg metode "sepasang sepatu semen," dan mengirimkan mereka supaya "tidur bareng ikan." Tentu saja manusia gak bisa hidup dalam air, tapi sampai sekarang juga belum banyak yg diketahui tentang proses pembusukan mayat di dalam air.
Sekelompok ilmuwan peneliti dari Canada sudah meneliti tentang bagaimana air dan kehidupan dalam air menghancurkan mayat. Apa yg mereka temukan ternyata tergantung dari banyaknya kandungan oksigen dalam air itu merupakan faktor penentu utama, sebuah mayat bisa terurai sempurna oleh makhluk laut dalam hitungan tiga minggu saja.
Untuk tempat eksperimen mereka para peneliti ini memilih teluk Saanich di Canada barat.
Daripada gunain mayat manusia, yg mungkin dianggap gak etis, mereka menggunakan mayat babi karena kemiripannya dengan manusia.
Dua mayat pertama yg dijatuhkan para peneliti itu ke dalam air tinggal tulang belulang dengan sangat cepat (sekitar 3 minggu aja) oleh binatang crustacea. Tapi mayat ketiga butuh hampir 90 hari untuk diuraikan. Ternyata perbedaan waktu urai itu disebabkan oleh kurangnya kadar oksigen di perairan di mana mayat ketiga ditaruh.
Hal lain yg diketemukan oleh para peneliti ini adalah bahwa bagian kaki secara alami hancur berkeping-keping dari tulangnya pas terurai. Jika sebuah mayat terurai pas nggunai sepatu, sol karetnya bisa menyebabkan potongan kaki mengambang di permukaan air. Ini menerangkan peristiwa aneh sepatu olahraga dengan kaki masih di dalamnya terdampar di pantai.
(Via: IFL Science)
Jadi aing membayangkan nanti kalo aboi amboi diculik penjahat dan dikasih sepasang sepatu semen, aboi amboi sebaiknya minta saja dilempar ke laut dengan kandungan oksigen rendah. hiii....
Post a Comment Blogger Facebook