Mungkin nama Air Terjun Barong dan Air Terjun Bengkok masih asing di telinga masyarakat umum, karena tempat ini memang masih terbilang tersembunyi dan tak banyak orang yang mengetahuinya. Air terjun Barong yang terletak di wilayah Karang Tengah 6, Kecamatan Babakan Madang, Sentul, Bogor, Jawa Barat merupakan tempat wisata yang tidak begitu jauh dari kota Jakarta dan menawarkan sejuta pesona alam yang sangat luar biasa.
Tanggal 07 Sept 2014, Pukul 09.00 WIB, gw mencoba mengajak teman-teman dari Backpacker Jakarta untuk berwisata ke Air Terjun Barong dengan menggunakan sepeda motor masing-masing dan saling berboncengan, berkumpul di Cibinong City Mall (Carefour), di samping pintu masuk parkiran motor/mobil. Beberapa teman sudah datang dan menunggu di lokasi meeting point, sementara gw menunggu 2 orang lainnya yang datang menggunakan kereta api dan turun di stasiun Bojong Gede.Tak lama kemudian 2 orang yang gw tunggu sudah tiba di stasiun Bojong Gede, dan langsung menuju ke lokasi meeting point untuk menghampiri beberapa teman yang sudah menunggu sedari tadi, bermula 15 orang yang ikut namun pada hari H hanya 7 orang saja, karena kurangnya motor terpaksa salah satu motor harus di isi dengan 3 orang.
Pukul 09.30 WIB, karena waktu sudah hampir siang sementara perjalanan harus di tempuh 1 jam, kami memutuskan untuk berangkat ke lokasi melalui jalur Sentul. Di pertengahan jalan kami menghentikan motor di sebuah Rumah Makan Padang untuk membeli nasi sebagai makan siang di lokasi Air Terjun Barong.Setelah bekal yang kami butuhkan sudah siap, kami melanjutkan perjalanan kembali, dengan melewati pintu gerbang Jungle Land, kami lurus terus menanjak mengikuti jalan yang disuguhkan dengan pemandangan alam yang begitu asri dan disertai dengan hembusan angin yang sejuk, membuat tubuh ini menjadi segar.
Tak berapa lama melewati jembatan kayu dengan trek jalanan yang menurun ke bawah dan harus mengurangi kecepatan untuk berhati-hati, setelah itu perjalanan lanjut naik menanjak keatas melewati bukit-bukit, setelah melewati wilayah Karang tengah 2, jalanan sudah mulai offroad (rusak), dengan meliuk-liuk layaknya ular untuk menghindari jalanan yang berlubang dengan trek yang naik turun seolah sedang bermain di wahana dunia fantasi.Pukul 11.00 WIB, kami tiba di rumah Pak RT yang bernama Pak Neneng yang rumahnya juga di jadikan sebagai Posyandu Karang Tengah 6 untuk memarkirkan motor, sedikit istirahat untuk meluruskan badan yang sangat lelah karena perjalanan yang sangat luar biasa dan penuh tantangan.Karena waktu sudah siang, kami langsung melanjutkan trekking dengan berjalan kaki melewati perumahan warga setempat dan kandang kambing, di lokasi ini terdapat 3 air tejun yang berbeda tempat, kami memutuskan untuk meluncur ke Air Terjun Barong yang berada di atas dengan menempuh 1 jam berjalan kaki.Trek pertama yang kami lewati adalah areal persawahan dengan pemandangan alam yang sangat luar biasa meskipun saat itu cuaca panas menghujam badan kami, yang kemudian menaiki bukit dengan jalan setapak yang sudah di bentuk oleh warga setempat dan melewati areal perkebunan menanjak keatas lalu menurun ke bawah melewati areal persawahan kembali.Tak lama kemudian kami melewati arus aliran air yang sangat jernih, mungkin ini lah satu-satunya air terjun dengan air yang sangat jernih yang pernah saya kunjungi. Setelah melewati arus aliran air kami berjalan di atas bebatuan dan sesekali kami harus memanjat bebatuan yang begitu besar, trekking yang luar biasa dengan medan yang sangat menantang dan memacu adrenalin.
Setiba nya di gerbang Jungle Land, motor gw belokin ke arah kanan nanjak ke atas, karena gw belum tau lokasi tempatnya, gw nanya-nanya ke warga sekitar, ternyata warga sekitar tidak mengenal dengan Leuwi Hejo, mereka tahu nya Leuwi Depok, akhirnya gw minta diantar sama warga dan si Rafael naik ke motor warga setempat yang nganterin, karena trek yang menanjak, ga akan mungkin kuat 1 motor bertiga.Pukul 16.30 WIB, akhirnya kami tiba di lokasi Karang Tengah 2, Wangun Depok. Motor gw parkirin di rumah warga, salah seorang warga setempat mengantarkan kami ke lokasi, mereka menyebut tempat tersebut Leuwi Priok, untuk ke lokasi harus trekking selama 45 menit dengan jalan setapak naik turun bukit memasuki hutan, beberapa jalan sudah di semen selanjutnya jalanan yang bertanah campur bebatuan dan melewati jembatan dari bambu yang sudah di buat oleh warga setempat.Saat itu kondisi Felicia kakinya sedang cedera karena waktu di Jogjakarta terjadi kecelakaan jatuh dari motor, gw kawatir juga melihat kondisi si Felicia dengan berjalan pincang, sedikit-sedikit harus menunggu Felicia, karena situasi sudah sore tidak ada waktu buat istirahat dan harus tiba di lokasi sebelum gelap datang.Dengan trek yang lumayan menantang dan penuh kesabaran, akhirnya kami tiba di lokasi Leuwi Priok, dan ternyata ini bukan tempat yang gw cari karena bentuknya yang berbeda, meskipun nyasar dan salah tempat akhirnya gw menemukan surga yang tersembunyi di wilayah Sentul, tempat ini masih jarang di kunjungi oleh orang-orang. Di lokasi ini tidak ada tiket masuk alias Gratis, hanya kasih uang sukarela ke warga tempat memarkirkan motor.
Tanpa membuang waktu lagi, gw langsung berenang di tempat tersebut, menurut warga yang mengantarkan kami ke lokasi kedalaman air 2,5 meter, air tersebut merupakan aliran air dari air terjun Cikujang, karena bentuk aliran air nya seperti air terjun maka gw menyebutnya air terjun mini. Di lokasi ini ada beberapa air terjun, puncak air terjun berada di atas dan membutuhkan waktu 2 jam perjalananFelicia dan Rafael hanya menikmati panorama alam yang masih asri dan sejuk di areal tersebut, sementara gw asik berenang sendirian di tempat tersebut dengan air yang sangat jernih dan dingin, berkali-kali gw ajakin untuk masuk ke kolam, mereka tetap tidak mau karena air yang sangat dingin dan juga waktu yang sudah sore, di lokasi ini juga bisa buat kemping, karena waktu sudah mau gelap di tambah lagi sudah mau hujan, kami memutuskan untuk pulang.Pukul 17.30 WIB, Trekking pulang melalui jalur yang berbeda dan sempat merasakan kegelapan saat menapaki jalan setapak yang membelah hutan, selama 45 menit trekking akhirnya kami sampai di rumah warga tempat gw memarkirkan motor, Felicia dan Rafael tak sabar mau kembali ke rumah, karena sudah merasakan kelelahan di perjalanan.Akhirnya gw langsung memutuskan untuk langsung pulang tanpa beristirahat dahulu di rumah warga tersebut, sesampainya di jalan aspal, Felicia langsung naik di motor gw dan Rafael naik di motor tukang ojek, di pertengahan jalan hujan turun dengan derasnya, terpaksa motor gw belokin di warung nasi padang untuk neduh sambil makan malam bersama.Selesai makan, kondisi cuaca masih hujan dengan deras, kami tetap menunggu sampai hujan reda, 1 jam menunggu hujan pun berhenti dan kami melanjutkan perjalanan, tukang ojek hanya mau mengantar sampai pintu gerbang Jungle Land, di depan gerbang tersebut Rafael pindah ke motor gw dan kami melanjutkan perjalanan pulang dengan 1 motor bertiga.Di tengah-tengah perjalanan menuju pulan hujan kembali turun dengan derasnya, terpaksa kami menghentikan perjalanan untuk neduh sampai hujan reda, 10 menit menunggu hujan sudah reda, kami melanjutkan perjalanan lagi dengan trek jalanan yang rusak dan tergenang air. Setelah melewati kolong jembatan tol sentul, hujan kembali turun dengan derasnya, kami berhenti di sebuah warung sambil minum wedang jahe untuk menunggu hujan reda kembali.Tak berapa lama hujan berhenti, kami melanjutkan perjalanan kembali, sesampainya di wilayah pemda, gw mengajak Felicia dan Rafael untuk menikmati Tutut (keong sawah), selesai makan kami melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, karena Rafael sudah merasa lelah, di tambah lagi besok pagi harus berangkat ke Dermaga Muara Angke untuk berkunjung ke Pulau Pari.
How To Get There ?? Jika Anda dari Jakarta menggunakan mobil masuk tol jurusan Bogor lalu keluar di pintu tol Sentul, arahkan mobil anda ke arah Sirkuit Sentul lalu belok kanan lurus terus sampai ketemu pertigaan Gedung SCC, anda belok kiri lurus terus ikutin jalan sampai ketemu Gerbang Depan Jungle Land, dari Gerbang Jungle Land, anda lurus terus naik menanjak ke wilayah Karang Tengah 2 (Wangun Depok), sampai ketemu pertigaan, kalau ke kanan ke arah Pemandian Air Panas Gunung Pancar, anda belok kiri lurus terus sampai ketemu jembatan kayu masih lurus terus, nanti ada pertigaan lagi, anda belok kiri akan ada plang "Wisata Alam Air Terjun Cikujang", parkirkan kendaraan anda di depan warung dan di lanjutkan dengan berjalan kaki selama 30 - 45 menit. Lokasi ini tidak ada tiket masuk (gratis) karena belum ada yang mengelolah, anda hanya mengeluarkan uang untuk beli bensin dan juga membayar uang parkir kepada warga sebesar Rp.10.000 atau Rp.20.000 SELAMAT BERLIBUR
Post a Comment Blogger Facebook