Perang ini adalah perang yang berlangsung selama 2 dekade, kehilangan jutaan nyawa rakyat dan tentara yang tidak terhitung jumlahnya dan meninggalkan masyarakat dengan luka dan trauma mendalam atas apa yang mereka alami.
(foto atas: seorang tentara sedang berjalan di hutan memegang senjata penuh dengan amunisi)
(foto diatas: Tentara sedang memberikan perintah melalui telepon di lapangan)
4 Dekade telah berlalu dari keterlibatan Amerika dalam Perang Vietnam ini menyisakan gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Gambar ini diambil oleh Charlie Haughey, seorang tentara yang diperintahkan untuk mengambil foto dan mendokumentasikan operasi Angkatan Darat Amerika Serikat untuk meningkatkan kesadaran dan meningkatkan semangat mereka.
(foto diatas: Para tentara bersiap menaiki helikopter)
(foto diatas: dikenal sebagai jalanan api untuk menghindari musuh)
(foto diatas: seorang tentara bersiap meledakan mortar)
(foto diatas: seorang tentara mengarahkan chinook untuk mengantarkan amunisi persenjataan)
(foto diatas: Akibat perang pohon karet diatas hancur)
Setelah kembali dari perang, ia memiliki 2000 negatif yang belum dicetak, tetapi ia menyimpannya dalam kotak dan menguburnya dalam-dalam karena kenangan mengerikan yang terdapat didalamnya.
Tahun lalu penemuan foto-foto tersebut diangkat lagi ke permukaan dan minggu ini foto-foto tersebut akan dipajang di sebuah pameran.
Mr Haughey awalnya bersekolah di sekolah seni di Michigan tapi ia mengalami kesulitan keuangan dan mulai bekerja di pabrik.
Pada Oktober 1967, ia dipekerjakan menjadi tentara dan dikirim ke San
Fransisco untuk selanjutnya diterbangkan ke Vietnam sebagai fotografer. Ia merasa ia akan mendaptkan banyak keuntungan di Vietnam.
Awalnya dia ditugaskan bukan untuk menjadi fotografer tempur tapi suatu ketika seorang colonel yang sedang bertugas memerintahkannya untuk mengikutinya ke lini depan. Mr Hughey harus mengikuti rekan-rekannya di saat mereka menjalankan tugas-tugas berbahaya seperti membersihkan dan memeriksa ranjau, meledakan terowongan, sampai menerbangkan helikopter.
“Berada di peleton pertama berarti bekerja keras. Markas penyerbuan dan penembakan harus dilindungi. Pleton pertama dihadapkan dengan mortir, senapan mesin, dan jebakan. Matahari sangat terik dan bisa menyebabkan panas sampai 100 derajat. Hutan juga penuh dengan semut api, lebah, dan serangga. Sawah basah yang berlumpur juga melukai kakinya.” Ungkap Haughey.
Untungnya pada Mei 1969 Haughey berhasil pulang dengan selamat tanpa cedera dan dia mengganti karirnya sebagai pembuat lemari.
(foto diatas: Inilah dia Charlie Haughey, berpura-pura sebagai fotografer berpengalaman malah disuruh maju ke lini depan)
Tahun lalu ia menemukan kebali foto-foto tersebut dan memutuskan untuk merubahnya dalam bentuk digital dan memamerkannya dalam galeri di Portland, Oregon.
sumber