Perusahaan Teknologi Besar Google, Facebook, Yahoo, Apple Mengalami Kegagalan, Kegagalan ini 'uniknya' cukup banyak yang melanda para raksasa teknologi. Sebut saja, mulai dari Yahoo, Facebook, hingga Apple yang berlabel perusahaan paling mahal sejagat.
Reach Generator Facebook [Facebook]
Pada
1 Maret 2012, Facebook menggelar acara besar di New York, Amerika
Serikat untuk menyambut layanan terbarunya, Reach Generator. Tools ini
awalnya digadang-gadang akan menjadi 'senjata' baru untuk menggaet para
pengiklan. Sebab bisa membantu para pengiklan memaksimalkan kegiatan
beriklan dan berbisnis di jejaring sosial populer ini. Peluncuran Reach
Generator juga dilakukan Facebook pada bulan Maret lalu juga sebagai
langkah persiapan go public terbesar yang pernah dilakukan perusahaan
internet tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Facebook juga
mengungkapkan potensi iklan melalui perangkat mobile. Saat ini pengguna
Facebook memiliki lebih dari 850 juta pengguna dan semakin banyak di
antara mereka yang mengaksesnya melalui perangkat mobile seperti ponsel.
Intinya, dengan Reach Generator, Facebook mengklaim pengiklan dan
pemilik brand bisa terhubung lebih dekat dengan fans dan menjangkau
lebih banyak konsumen potensial di berbagai wilayah. "Reach Generator
menjamin Anda menjangkau 75 persen fans setiap bulan. Fans akan melihat
pesan Anda sebagai sponsored story di sebelah kanan homepage atau di
news feed pada desktop maupun mobile," umbar Facebook, kala itu. Namun
apa daya, 6 bulan setelah 'dilahirkan', Facebook terpaksa 'mematikan'
kembali layanan tersebut. Alasannya, Reach Generator terlalu rumit!
1 Maret 2012, Facebook menggelar acara besar di New York, Amerika
Serikat untuk menyambut layanan terbarunya, Reach Generator. Tools ini
awalnya digadang-gadang akan menjadi 'senjata' baru untuk menggaet para
pengiklan. Sebab bisa membantu para pengiklan memaksimalkan kegiatan
beriklan dan berbisnis di jejaring sosial populer ini. Peluncuran Reach
Generator juga dilakukan Facebook pada bulan Maret lalu juga sebagai
langkah persiapan go public terbesar yang pernah dilakukan perusahaan
internet tersebut. Dalam kesempatan tersebut, Facebook juga
mengungkapkan potensi iklan melalui perangkat mobile. Saat ini pengguna
Facebook memiliki lebih dari 850 juta pengguna dan semakin banyak di
antara mereka yang mengaksesnya melalui perangkat mobile seperti ponsel.
Intinya, dengan Reach Generator, Facebook mengklaim pengiklan dan
pemilik brand bisa terhubung lebih dekat dengan fans dan menjangkau
lebih banyak konsumen potensial di berbagai wilayah. "Reach Generator
menjamin Anda menjangkau 75 persen fans setiap bulan. Fans akan melihat
pesan Anda sebagai sponsored story di sebelah kanan homepage atau di
news feed pada desktop maupun mobile," umbar Facebook, kala itu. Namun
apa daya, 6 bulan setelah 'dilahirkan', Facebook terpaksa 'mematikan'
kembali layanan tersebut. Alasannya, Reach Generator terlalu rumit!
Rekrutan Pertama Tim Cook [Apple]
Masa-masa
awal kehadiran John Browett di Apple tentunya bak momentum bulan madu
sepasang pengantin. Penuh perhatian dan kemesraan.
Namun sayangnya, masa-masa indah itu tak bertahan lama. Browett akhirnya didepak beberapa bulan berselang.
Ini tentu kabar yang mengejutkan. Terlebih, Browett merupakan salah satu rekruten pertama Tim Cook saat baru menjadi CEO Apple.
Browett
datang dengan setumpuk harapan dari Dixon, perusahaan retail elektronik
UK. Sebelumnya, ia dianggap berhasil menjalankan roda bisnis dan
melakukan efisiensi kerja para karyawan Dixon, hingga akhirnya menjadi
lebih untung.
Hanya saja, ternyata pengalaman indah tak berlaku serupa di Apple. Karir Browett di Apple hanya berumur beberapa bulan.
Nexus Q Si Pesaing Apple TV [Google]
Pada
ajang Google I/O conference pertengahan 2012 lalu, selain Project Glass
dan Tablet Nexus 7 inch, Google juga memamerkan Nexus Q.
Ini semacam perangkat media player yang akan memanjakan ruang keluarga, sekaligus untuk menyaingi Apple TV.
Bentuknya
cukup unik, bulat dan berwarna hitam dengan berbagai konektor berderet
di belakangnya. Bentuk perangkat ini hampir menyerupai bola bowling.
Nexus
Q bisa digunakan untuk amplifier untuk memperkuat speaker, dikoneksikan
ke TV yang HDMI-ready dan bisa dikontrol dengan perangkat Android yang
menggunakan minimal Gingerbread.
Nexus
Q mendukung Google Play Music, Google Play Movies dan TV, dan tentu
saja YouTube. Perangkat berdiameter 4,6 inch dan berbasis Android Ice
Cream Sandwich ini menggunakan prosesor OMAP 4460 dual-core ARM Cortex
A9 CPU dengan graphic core SGX540, RAM 1GB dan penyimpanan memori flash
16GB.
Port
yang disediakan terbilang lengkap, termasuk Micro HDMI, TOSLink optical
audio, Ethernet, konektor speaker jack dan micro USB port tunggal.
Nexus Q juga mendukung koneksi Bluetooth, Wi-Fi 802.11b/g/n dan
near-field communications (NFC).
Error di Apple Maps [Apple]
Ketika mendengar nama Apple pasti bak sudah menjadi jaminan mutu akan kualitas suatu produk.
Hanya
saja, hal tersebut secara mengejutkan tak terjadi pada Apple Maps. Ya,
seperti yang diketahui, peta digital Apple ini langsung mengundang
kritik tak lama setelah dilepas ke publik.
Berbagai error seperti bikin nyasar dan tampilan yang 'penyok' melanda kantong keluhan Apple.
Hingga akhirnya, error di Apple Maps ini meminta korban dari eksekutif Apple.
Dia
adalah Scott Forstall, yang sempat menjabat Senior Vice President iOS
software di Apple. Konon, hengkangnya Forstall disebut-sebut karena ogah
minta maaf soal errornya Apple Maps.
Seperti
dilansir Wall Street Journal, bos iOS ini kabarnya menolak
menandatangani surat permohonan maaf atas 'cacat' di Apple Maps. Pada
akhirnya, penolakan ini berujung pada pengunduran dirinya.
"Keputusan
hengkangnya Forstall datang setelah perdebatan yang kian meruncing di
jajaran eksekutif Apple. Sudah lama, para eksekutif senior mengeluhkan
sikapnya yang sering tidak kooperatif dan keras kepala," tulis Wall
Street Journal.
Saham Facebook Terjun Bebas [Facebook]
Aksi
Facebook melantai di bursa (Initial Public Offering/IPO) awalnya begitu
dinanti banyak pihak. Bahkan, aksi IPO tersebut sempat digadang-gadang
akan melonjakkan harga Facebook hingga USD 100 juta.
Singkat
kata, Facebook benar-benar mencatatkan namanya di pasar bursa dengan
harga pembukaan USD 38 per lembar saham. Harga yang cukup tinggi bagi
perusahaan layanan internet.
Kekhawatiran
analis terkait harga pembukaan saham yang kelewat tinggi (overprice)
terbukti benar. Selanjutnya, harga saham Facebook melorot tak terbendung
dalam waktu yang cukup lama.
Bahkan, kini harga per lembar saham situs jejaring sosial terbesar itu berada di kisaran USD 20.
Tentu
saja banyak yang kecewa dengan performa Facebook di lantai bursa.
Mereka yang sial lantaran rugi besar adalah yang memborong saham
Facebook saat sahamnya masih berbanderol USD 38 per lembar.
Gelar Sarjana Palsu Sang CEO [Yahoo]
Yahoo
sejatinya sudah cukup membuat langkah mengejutkan saat memecat Carol Bartz dari kursi CEO. Terlebih Bartz mengaku dipecat Yahoo melalui sambungan telepon. Setelah itu, Yahoo merekrut Scott Thompson yang merupakan mantan bos paypal,dengan harapan dapat kembali menerbangkan Yahoo ke puncak bisnis internet dunia.
Di awal kehadirannya, Thompson terlihat begitu agresif untuk memperbaiki Yahoo. Berbagai strategi pun ia lancarkan, namun beberapa di antaranya tidak populis. Seperti efisiensi struktur organisasi yang berujung pada aksi PHK karyawan Yahoo.
sumber
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !