Oleh: Izzaniskala
Pesta Olimpiade 2012 telah usai,dan Kota London tidak lagi semeriah saat para penonton dan atlet dari berbagai penjuru dunia berdatangan untuk merayakannya. Meski demikian talenta serta semangat sportifitas para atlet layak untuk dikenang dan diabadikan dalam sejarah olahraga dunia. Terutama para atlet yang telah mengorbankan waktunya untuk bersama keluarga, teman, kerabat dan bahkan dunia pekerjaannya. Dan siapa sangka ketika kita mengenalnya sebagai atlet hebat, mereka hanyalah seorang pekerja, yang mencari nafhkah untuk menghidupi keluarga dan meraih mimpi-mimpinya. Berikut uniknya.com merangkum 5 atlet Olimpiade 2012 yang digelar di London:
1. Heather Stanning (Atlet Dayung, Inggris Raya)
Heather Stanning |
Pekerjaan Sehari-hari: Kapten Angkatan Darat, Inggris
Heather Stanning (27th), merupakan atlet dayung perwakilan dari Inggris Raya, bersama rekannya Helen Glover yang untuk kali pertamanya berhasil meraih medali emas di Olimpiade 2012. Stanning memulai karirnya sebagai atlet dayung ketika masih berada di bangku kuliah, saat itu ia berpikir melalui olahraga dayung akan mendapatkan banyak teman.Namun selepas lulus kuliah, ia kemudian mendaftarkan diri untuk menjadi anggota Angkatan Darat. Dan secara resmi Ia kemudian menjadi salah satu bagian dari Royal Artillery pada 2008, dan menghabiskan waktu 18 bulan di kesatuan Troop Commander 32, Resimen Artileri Kerajaan. Meski telah menjadi seorang prajurit, ia tidak melupakan olahraga kesukaannya, mendayung, alhasil ia pun terpilih untuk mewakili Inggris Raya di kancah internasional. Berbeda dengan atlet lain, selepas merayakan kemenangan dan pesta olimpiade usai, ia harus bersiap-siap untuk diberangkatkan ke Afghanistan tahun depan.
2. Olaf Tufte (Atlet Dayung, Norwegia)
Olaf Tufte |
Pekerjaan Sehari-hari: Pemadam Kebakaran, Petani dan Model
Olimpiade 2012 di London merupakan yang terberat bagi Olaf Tufte, setelah mendapatkan perak di Sydney, emas di Athena dan Beijing. Bahkan ia digelari sebagai pendayung terbaik dunia, hanya saja di olimpiade 2012 lalu ia harus pulang dengan tangan hampa. Selain gagal mempertahankan gelar ia bahkan gagal maju ke babak final. Namun demikian sepertinya ia tidak akan terlalu larut dalam sebuah kegagalan, tiga pekerjaan telah menanti sekembalinya dari London. Di Norwegia, Luft dikenal sebagai anggota tim pemadam kebakaran dan model pakaian dalam. Selain dikenal di dua pekerjaan tersebut, ia pun mengelola sebuah peternakan milik keluarganya. Di sela-sela pekerjaannya sebagai seorang petani, ia selalu menyempatkan untuk berlatih secara fisik, ia bahkan mampu mengangkut banyak karung berisi gandum. Selain olahraga dayung, Olaf pun menguasai olahraga tradisional seperti menggergaji kayu gelondongan dengan cepat, melempar kapak serta menggulingkan ban traktor yang besar dan berat.
3. Gwen Jorgensen (Atlet Triathlon, Amerika Serikat)
Gwen Jorgensen |
Pekerjaan Sehari-hari: akuntan
Sebagai atlet triathlon, Gwen tentu terbisa dengan melakukan multi pekerjaan. Ia adalah seorang yang handal dalam memacu kecepatan sepeda, mengayuh tangannya ketika berenang di pantai dan mengatur ritme nafasnya ketika berlari. Dan rupanya multi olahraga yang ditekuninya tercermin pula dalam pekerjaannya sebagai seorang akuntan pajak di perusahaan Ernst & Young di Milwaukee, Wisconsin. Dalam pekerjaannya ia diharuskan untuk mampu mengatur dan mengelola kepentingan keuangan perusahaan, bahkan ketika ia harus melakukan latihan dan mengikuti pertandingan di Olimpiade 2012 di London, ia membawa laptop dan menyelesaikan pekerjaannya.
Jorgensen adalah seorang master di bidang akunting, sebuah gelar yang diraihnya setelah menyelesaikan studinya di University of Wisconsin, Madison. Dan di akhir kuliahnya itulah ia bersinar sebagai atlet triathlon, padahal sebelumnya ia hanya menekuni dunia atletik.
4. Alistair Brownlee dan Johny Brownlee (Atlet Triathlon, Ingris Raya)
Alistair Brownlee dan Johny Brownlee |
Pekerjaan Sehari-hari: Sarjana dan Mahasiswa Masters
Dua pria bersaudara ini merupakan salah satu atlet triathlon Inggris yang menarik banyak perhatian di Olimpiade 2012 di London. Keduanya adalah pria yang berhasil menyeimbangkan antara karier olahraga dengan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa. Peraih medali emas Alistair saat ini sedang menyelesaikan studinya di Leeds Metropolitan University, untuk meraih gelar master dalam bidang Finansial. Sementara saudara mudanya, Johny tidak hanya mengikutinya dengan meraih medali perak (ia mendapatkan penalti akibat memulai15 detik lebih awal). Ia juga merupakan sarjana di bidang sejarah dari University of Leeds.
5. Urige Buta (Marathon, Norwegia)
Urige Buta |
Pekerjaan Sehari-hari: Pembersih Gedung
Ia terbang dari negara asalnya Ethiopia pada 2003 sebagai pengungsi, untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya. Setiba di negara barunya, Urige Buta sebagai seorang pendatang yang mencoba bersosialisasi dengan lingkungan barunya, ia pun memasuki sebuah klub atletik lokal. Atas prestasi dan kehebatannya, Urige pun semakin dikenal di kancah atletik domestik. Namun karena statusnya sebagai seorang pengungsi, ia harus menerima dengan lapang dada tidak dapat mewakili klubnya di kancah internasional, dan kemungkinan untuk mendapatkan sponsor serta fasilitas pelatihan pun semakin tertutup.
Meski sekarang ia telah memiliki kewarganegaraan Norwegia, ia tetap berusaha menikmati kehidupannya yang baru meski harus bekerja sebagai seorang pembersih gedung kantoran dan sekolahan. Dalam waktu luangnya setelah bekerja ia senantiasa menyempatkan dirinya untuk berlatih di gymnastik sekolah dan melatih kecepatan dan ketahanannya dalam berlari bermil-mil jauhnya di dalam saluran air (pipa besar). Namun tidak ada yang mengalahkan kecintaanya terhadap anak satu-satunya.(**)
Sumber: time.com
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !