Susunan meja kayu berukuran kecil tumpah ruah ke area publik. Tempat duduk pun penuh diduduki ramainya pengunjung yang sedang bersantap siang. Belum lagi terlihat antrian panjang di depan perahu yang terombang ambing di pinggir dermaga. Beberapa pria dengan seragam hitam dan bordiran warna kuning berlomba lomba memanggil pengunjung, “Balik Elmek… Balik Elmek… Balik Elmek…” untuk masuk ke dalam tendanya.
Roti dijual melalui perahu kecil yang bersandar
Penasaran dengan makanan apa yang disiapkan dan dijual di atas perahu itu, sayapun duduk di anak tangga sambil membuka helai halaman pada puku panduan yang saya bawa. Di halaman itu tertulis:
“The cheapest way to enjoy fresh fish from the waters around Istanbul is to buy a ‘balik ekmek’ (fish sandwich) from a boatman.”
Rupanya secara tidak sengaja saya menemukan penjual roti isi ikan khas Eminonu yang sangat populer di kalangan masyarakat lokal Istanbul. Di sepanjang bibir dermaga Eminonu terdapat beberapa penjual roti isi ikan yang merapatkan perahunya di Teluk Golden Horn. Siang itu saya memilih penjual dengan pengunjung paling banyak, biasanya banyaknya pembeli mencerminkan kualitas dari makanan yang dijual.
Papan harga
Roti isi ikan siap disantap!
Empat orang pembuat roti isi di dalam perahu bekerja dengan cekatan, dua orang memanggang ikan segar, biasanya sejenis ikan kembung yang banyak ditemui di perairan Turki, dan duanya lagi memasukan ikan panggang, irisan selada dan bawang bombai ke dalam roti berukuran setengah kaki. Bergabung dengan antrian di depan perahu, kami pun bergerak sangat cepat. Mungkin karena tidak ada menu lain yang dijual selain roti isi ikan. Memesannya pun sangat sederhana, hanya dengan menyebutkan jumlah roti isi yang mau dibeli dan dengan lincah petugas di depan perahu akan memberikan roti isi yang terbungkus kertas dan menarik bayaran sebesar lima lira per roti isi.
Menikmati roti sambil bersantai
Sultan Ahmed Square
Melihat tempat duduk kosong yang baru saja ditinggalkan pengunjung sebelumnya, saya duduk di kursi rendah di bawah bangunan berstruktur besi yang ditutupi tenda berwarna merah. Tempat yang sangat pas untuk berisitirahat dan bersantap siang dengan pemandangan minaret menghiasi garis cakrawala kota tua Sultan Ahmed. Suasana masih diramaikan dengan kicauan burung camar yang berterbangan.
Roti isi ikan disantap dengan taburan garam dan perasan air jeruk nipis yang sudah tersedia di atas meja. Sesekali penjual minuman datang menawarkan minuman pickle juice, minuman yang terdiri dari irisan beberapa jenis acar sayuran. Terus terang, untuk urusan rasa, saya lebih memilih kebab, tapi roti isi ini patut dicoba apabila anda berkunjung ke Istanbul.
Roti isi ikan disantap dengan taburan garam dan perasan air jeruk nipis yang sudah tersedia di atas meja. Sesekali penjual minuman datang menawarkan minuman pickle juice, minuman yang terdiri dari irisan beberapa jenis acar sayuran. Terus terang, untuk urusan rasa, saya lebih memilih kebab, tapi roti isi ini patut dicoba apabila anda berkunjung ke Istanbul.