"Jejak dan Sejarah GEREJA MUHAMMAD"
Ross, North Dakota
Warga local menyebutnya "gereja kaum Muhammad". Itu terjadi pada 1929 ketika sekelompok imigran Lebanon nekat pindah ke kota Ross dekat North Dakota dan membangun satu bangunan penting.
Masjid "Jima", begitu imigran Lebanon menyebutnya. Masjid adalah sebuah bangunan yang jauh dari rupa masjid yang dikenal sekarang. Situasi 1920-an tidak memungkinkan bagi imigran Lebanon untuk membangun masjid yang megah. Mereka hanya sanggup membuat gedung satu tingkat sederhana seluas 9x12 meter, dindingnya terbuat dari kayu setinggi 1,2 meter, dibawah gedung itu mereka mambangun ruangan bawah tanah, itulah masjid yang mereka idam2kan.
Ruang shalat cukup luas, lantainya beralaskan karpet yang indah. Ada beberapa bangku disana, di ujung ruangan sebuah kompor batubara yang berfungsi sebagai pengahangat ruangan. Antara ruang shalat dan ruang kegiatan tak dipisah oleh dinding.
Masjid ini adalah buah karya para imigran Lebanon yang datang bergelombang sedikit demi sedikit. Di North Dakota mereka menjadi petani. Imigran Lebanon selalu bermimpi datang ke Amerika, tapi mereka tak ingin menetap melainkan sekedar mengadu nasib dan kemudian nanti akan kembali.
Sayangnya, usia masjid ini tak lama. Pada tahun 1940 masjid itu tak digunakan lagi. Warga Lebanon lebih senang beribadah dirumah saja dan masjid ini pun dibongkar.
Untungnya pada 2005, masjid bersejarah itu kembali dibangun. Sebuah masjid baru tepat berdiri diatas pondasi masjid lama.
The Mother Mosque of America
Rapid City, Iowa
Namun bagi warga AS, sebuah masjid di Rapid City, Iowa, adalah masjid pertama di AS. Itu mungkin karena masjid tersebut satu2nya adalah masjid tua yang masih berdiri tegak hingga sekarang. Namanya pun unik "Mother Mosque".
Masjid Rapid City dibangun lima tahun setelah masjid di Dakota, yang membangun juga para imigran dari Suriah dan Lebanon.
Bangunan awalnya ketika itu justru mirip dengan bangunan sekolah atau gereja desa. Tanpa ada ornament islam kecuali kubah kecil diatas pintu masuk. Bangunannya berlantai dua,lantai pertama untuk shalat dan mengaji, sedangkan lantai dua untuk kegiatan sosial. Masjid unik ini akhirnya masuk sebagai benda cagar budaya AS pada 1996.
Ross, North Dakota
Warga local menyebutnya "gereja kaum Muhammad". Itu terjadi pada 1929 ketika sekelompok imigran Lebanon nekat pindah ke kota Ross dekat North Dakota dan membangun satu bangunan penting.
Masjid "Jima", begitu imigran Lebanon menyebutnya. Masjid adalah sebuah bangunan yang jauh dari rupa masjid yang dikenal sekarang. Situasi 1920-an tidak memungkinkan bagi imigran Lebanon untuk membangun masjid yang megah. Mereka hanya sanggup membuat gedung satu tingkat sederhana seluas 9x12 meter, dindingnya terbuat dari kayu setinggi 1,2 meter, dibawah gedung itu mereka mambangun ruangan bawah tanah, itulah masjid yang mereka idam2kan.
Ruang shalat cukup luas, lantainya beralaskan karpet yang indah. Ada beberapa bangku disana, di ujung ruangan sebuah kompor batubara yang berfungsi sebagai pengahangat ruangan. Antara ruang shalat dan ruang kegiatan tak dipisah oleh dinding.
Masjid ini adalah buah karya para imigran Lebanon yang datang bergelombang sedikit demi sedikit. Di North Dakota mereka menjadi petani. Imigran Lebanon selalu bermimpi datang ke Amerika, tapi mereka tak ingin menetap melainkan sekedar mengadu nasib dan kemudian nanti akan kembali.
Sayangnya, usia masjid ini tak lama. Pada tahun 1940 masjid itu tak digunakan lagi. Warga Lebanon lebih senang beribadah dirumah saja dan masjid ini pun dibongkar.
Untungnya pada 2005, masjid bersejarah itu kembali dibangun. Sebuah masjid baru tepat berdiri diatas pondasi masjid lama.
The Mother Mosque of America
Rapid City, Iowa
Namun bagi warga AS, sebuah masjid di Rapid City, Iowa, adalah masjid pertama di AS. Itu mungkin karena masjid tersebut satu2nya adalah masjid tua yang masih berdiri tegak hingga sekarang. Namanya pun unik "Mother Mosque".
Masjid Rapid City dibangun lima tahun setelah masjid di Dakota, yang membangun juga para imigran dari Suriah dan Lebanon.
Bangunan awalnya ketika itu justru mirip dengan bangunan sekolah atau gereja desa. Tanpa ada ornament islam kecuali kubah kecil diatas pintu masuk. Bangunannya berlantai dua,lantai pertama untuk shalat dan mengaji, sedangkan lantai dua untuk kegiatan sosial. Masjid unik ini akhirnya masuk sebagai benda cagar budaya AS pada 1996.