SUKABUMI – Warga Kota Sukabumi, Jawa Barat, digemparkan dengan hilangnya air di sumur sedalam 15 meter. Air yang semula berisi air tiba-tiba dipenuhi tanah hingga ke permukaan. Yayat Aryati dan suaminya, Acun Mansyur, warga Kampung Bobojong, Desa Bale Kambang, Kecamatan Nagrak, baru mengetahui sumurnya dipenuhi tanah pada Kamis (7/6/2012) pagi tadi. Tidak sedikit pun air tersisa di sumur yang berada di dalam rumah keluarga itu.
Keterangan yang sama diungkapkan Suma, tetangga Yayat. Pada Rabu sore kemarin, air masih mengalir normal, namun pada dini hari tadi sudah tidak ada lagi. Menurut Yayat, pada Rabu sore kemarin sumur itu masih dipenuhi air, namun saat menyalakan pompa sekira pukul 05.00 WIB pagi tadi mesin tak mengeluarkan air. Penasaran, Yayat membuka tutup sumur.
Dia kaget bukan kepalang saat menyaksikan sumur sudah dipenuhi tanah hingga ke atas. Dia segera memberitahukan keanehan itu ke para tetangga. Pasalnya, air dari sumurnya juga dimanfaatkan warga lainnya. Yayat dan warga pun mencoba menggali kembali, namun usaha mereka sia-sia. Tanah yang menutupi sumur itu keras untuk digali.
Tidak ada tanda-tanda atau bekas bahwa tanah itu dimasukkan dengan sengaja. Kalaupun sengaja, pelaku membutuhkan waktu lebih dari sehari karena membutuhkan banyak tanah untuk menutup sumur dalam tersebut. Hingga kini warga terus berdatangan melihat sumur tersebut. Belum ada instansi terkait yang meneliti fenomena pada sumur tersebut.
Hingga Minggu (10/6/2012) sore, warga dari luar Sukabumi, masih mendatangi rumah pasangan Yayat Aryati dan Acun di Kampung Bobojong, Desa Balekambang, Kecamatan Nagrak. Walaupun sudah dipasangi Police Line oleh petugas Polsek Nagrak, warga tetap berusaha mendekat untuk melihat dari dekat sumur berisi air yang tiba-tiba berubah menjadi tanah itu.
Sulaeman, warga Jakarta, mengaku sengaja datang dari jauh khusus untuk membunuh rasa penasarannya melihat langsung sumur itu. Sementara itu, Camat Nagrak, Agung, mengaku akan meminta bantuan para ahli untuk meneliti sumur tersebut. Saat ini pihaknya baru berkoordinasi dengan polisi guna mensterilkan lokasi sebelum tim ahli yang didatangkan Pemkab Sukabumi tiba.
Karena keanehan itu, tak sedikit warga yang membawa pulang segenggam tanah dari sumur itu.