Menjelang hari pernikahan, banyak orang khususnya perempuan melakukan diet ketat untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun perempuan yang satu ini melakukan cara ekstrem, yakni makan pakai selang di hidung yang terhubung ke lambung.
Melalui selang yang disebut nasogastric tube tersebut, ia hanya menerima asupan protein melalui kantong yang dipasang di ujung selang. Jumlah kalorinya tentu jauh lebih sedikit dibandingkan asupan nutrisi lain seperti lemak dan karbohidrat.
Padahal untuk bisa bekerja dengan normal, tubuh membutuhkan asupan kalori yang cukup. Karena protein hanya menyuplai sangat sedikit kalori, maka tubuh akan menalangi keburuhan kalori itu dengan cara membakar lemak tubuh dan mekanisme inilah yang bisa membuat tubuh Schnaider cepat kurus.
Diakui oleh Schnaider, dirinya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 pound atau sekitar 4,5 kg hanya dalam 8 hari. Namun ia juga mengaku, kondisinya tampak tidak sehat karena orang-orang menilainya seperti orang sakit yang sedang sekarat.
"Orang-orang pikir saya sakit, saya sekarat," kata Schnaider seperti dikutip dari NY Times, Selasa (17/4/2012).
Diet ekstrem yang diberi nama enteral proteic nutrition seperti ini hanya diterapkan pada penderita kelebihan obesitas yang dikategorikan parah. Oleh karenanya, cara ini tidak dianjurkan bagi orang sehat yang punya banyak pilihan cara lain untuk kurus.
Dengan hanya asupan protein yang masuk ke lambung, maka pemenuhan kebutuhan kalori terjadi melalui mekanisme ketosis atau pembakaran lemah tubuh. Risikonya adalah terbentuknya batu ginjal, dehidrasi dan kadang-kadang juga memicu sakit kepala.
"Dan kalau Anda juga kehilangan massa otot serta cairan tubuh karenanya, lantas apa artinya?" kata Dr Oliver R Di Pietro, seorang dokter sekaligus pakar diet dari Bay Harbor Island di Florida.
Diet ekstrem ini dilakukan oleh Jessica Schnaider (41 tahun) dari Florida, Amerika Serikat pada bulan Maret silam. Agar bisa kurus dalam waktu singkat, ia rela membayar lebih dari Rp 13 juta untuk memasang selang berdiameter 2/3 mm ini dan memakainya selama 10 hari.
Melalui selang yang disebut nasogastric tube tersebut, ia hanya menerima asupan protein melalui kantong yang dipasang di ujung selang. Jumlah kalorinya tentu jauh lebih sedikit dibandingkan asupan nutrisi lain seperti lemak dan karbohidrat.
Padahal untuk bisa bekerja dengan normal, tubuh membutuhkan asupan kalori yang cukup. Karena protein hanya menyuplai sangat sedikit kalori, maka tubuh akan menalangi keburuhan kalori itu dengan cara membakar lemak tubuh dan mekanisme inilah yang bisa membuat tubuh Schnaider cepat kurus.
Diakui oleh Schnaider, dirinya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 10 pound atau sekitar 4,5 kg hanya dalam 8 hari. Namun ia juga mengaku, kondisinya tampak tidak sehat karena orang-orang menilainya seperti orang sakit yang sedang sekarat.
"Orang-orang pikir saya sakit, saya sekarat," kata Schnaider seperti dikutip dari NY Times, Selasa (17/4/2012).
Diet ekstrem yang diberi nama enteral proteic nutrition seperti ini hanya diterapkan pada penderita kelebihan obesitas yang dikategorikan parah. Oleh karenanya, cara ini tidak dianjurkan bagi orang sehat yang punya banyak pilihan cara lain untuk kurus.
Dengan hanya asupan protein yang masuk ke lambung, maka pemenuhan kebutuhan kalori terjadi melalui mekanisme ketosis atau pembakaran lemah tubuh. Risikonya adalah terbentuknya batu ginjal, dehidrasi dan kadang-kadang juga memicu sakit kepala.
"Dan kalau Anda juga kehilangan massa otot serta cairan tubuh karenanya, lantas apa artinya?" kata Dr Oliver R Di Pietro, seorang dokter sekaligus pakar diet dari Bay Harbor Island di Florida.