Dua puluh jam perjalanan dari Stockholm melintasi pedesaan Swedia membawa saya ke impian yang jadi nyata: melintasi Lingkar Arktik, di mana kita semakin dekat dengan kutub Utara. Suhu di sini bisa tak bersahabat ketika musim dingin. Kontras antara dataran Swedia yang landai dan Norwegia yang curam menyambut saya di perbatasan.
Gerbong kereta sudah semakin sepi ditinggal penumpang di pos-pos perhentian sebelumnya. Saya menghabiskan kopi yang saya beli satu jam yang lalu, mempersiapkan tas dan membereskan selimut dan bantal yang saya gunakan di gerbong tidur. Lalu saya melihat keluar…
Pos penjagaan mungil di atas fjord, seolah mengasingkan diri dari dunia. Salju tidak turun, tetapi menutupi bukit-bukit fjord secara tidak merata.
Satu jam kemudian, siang yang suram menyelimuti kedatangan saya di stasiun kereta api Narvik, Norwegia. Inilah kali pertama saya melihat salju!
Sejauh mata memandang, semua salju…
Bis yang akan membawa saya ke bandara sudah menunggu di ujung jalan. Saya tidak akan menginap di sini malam ini.
Sedikit terkantuk-kantuk, saya mengintip sebuah jembatan yang akan kami lalui…
Hujan masih turun sedikit-sedikit ketika itu.
Namun, ada harapan. Sinar matahari menyinari fjord.
Rumah mungil di ujung dermaga ini menarik perhatian saya. Sungguh membuat ingin dikunjungi, tapi apa daya!
Enam puluh menit kemudian, saya sampai di bandara Narvik. Bandara mungil yang turut melayani kota-kota kecil di sekitarnya.
Saya termenung sekali lagi, melihat warna biru terbasuh hangatnya matahari, menunggu tumpangan saya selanjutnya.
http://feedproxy.google.com/~r/ranselkecil/~3/zM7KZ9kGoy4/
Post a Comment Blogger Facebook