Para peneliti dari Universiti Teknologi Mara's (UiTM) Pharmacogenomics Centre telah menyelesaikan pemetaan genom etnis Melayu. Ini keberhasilan pertama yang dihasilkan penelitian semacam itu. Deputi Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin mengatakan, keberhasilan penelitian ini membuktikan Malaysia telah sejajar dengan negara-negara maju.
"Negara ini telah menghasilkan sekitar 16.000 lulusan ilmu hayati industri dan bertekad menjadikan 70 persen dosen mencapai gelar doktor, demi perkembangan bioteknologi," kata dia seperti dimuat situs The Star,. "Sektor bioteknologi akan menjadi salah satu sumber pendapatan utama negara." Pharmacogenomics Centre adalah bagian dari jaringan BioNexus Partners (BNP) BiotechCorp, yang mencakup 207 perusahaan berstatus BioNexus dengan total investasi mencapai RM 2,1 miliar.
Kepala Pharmacogenomics Centre, Prof Dr Mohd Zaki Salleh mengatakan, penemuan tersebut akan membantu para ilmuwan dan peneliti mengembangkan perawatan kesehatan dan obat-obatan yang spesifik untuk penduduk pribumi Asia Tenggara. Yang lebih efektif. "Studi kami tentang genome etnis Melayu akan ditambahkan pada database proyek Human Genome Project, yang bisa diakses oleh para ilmuwan. Selain membantu menyediakan pengobatan yang lebih baik, pemetaan genome juga membantu para ilmuwan memperdalam pengetahuan teori migrasi dan studi populasi," kata dia.
Mohd Zaki menambahkan, lembaga yang dipimpinnya telah mendapat hibah sebesar RM8 juta dari Kementerian Pendidikan Tinggi. "Bantuan ini untuk pemetaan genome Orang Asli, termasuk membiayai penelitian di universitas negeri dan swasta," kata dia. "Kami ingin menguji teori yang menyebut, Orang Asli adalah pribumi tertua di dunia, setelah suku-suku Afrika." Sementara, seperti dimuat The Malaysian Insider, chief executive BiotechCorp, Datuk Dr Mohd Kamal Nazlee mengatakan, "genome Melayu tak hanya untuk orang Malaysia, tapi juga Indonesia, Thailand Selatan, dan Filipina.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Post a Comment Blogger Facebook