Berbicara mengenai Ciwidey rasanya tak bisa lepas dari Kawah Putih. Bahkan menurut saya dan mungkin sebagian orang yang mengatakan bahwa Ciwidey cukup identik dengan Kawah Putih. Padahal objek wisata di Ciwidey nggak cuma Kawah Putih saja. Masih ada objek yang lain seperti Rancaupas, Rancabali, Cimanggu, Situ Patenggang, dan lain sebagainya. Namun sepertinya pesona Kawah Putih yang paling memikat wisatawan dibanding beberapa objek wisata lain yang ada di Ciwidey.
Dengan namanya yang cukup terkenal tentu membuat siapapun tertarik untuk mengunjungi Kawah Putih, termasuk saya. Setelah menempuh perjalanan selama dua jam dari Bandung ke Ciwidey akhirnya saya sampai juga di pintu gerbang Kawah Putih. Tiket masuk ke Kawah Putih ini lumayan mahal yaitu 13.000 saat weekday dan 15.000 untuk weekend. Itu hanya untuk orang saja loh. Kalau Anda bawa kendaraan bakal lebih mahal lagi terutama untuk kendaraan roda empat yang tiketnya sampai 150.000 per mobil. Gila nggak tuh? Harga segitu belum termasuk orang di dalamnya. Saya juga nggak habis pikir kenapa tarif untuk masuk mobil bisa semahal itu. Untuk kendaraan roda dua sih masih tergolong murah hanya 5.000/motor. Sekarang bisa Anda pikir-pikir lagi kan kalau kesana dengan mobil sendiri. Bisa dikira-kira berapa pengeluaran yang dihabiskan untuk satu objek ini saja.
Nah dari pintu masuk sampai ke kawah ini masih cukup jauh, berjarak kurang lebih 5-6 km. Mau jalan kaki? Ya monggo! Gempor pastinya karena jalannya lumayan menanjak. Alternatif angkutan untuk naik ke kawah bagi yang tidak membawa kendaraan ada tiga. Pertama adalah naik mobil van yang sudah disediakan dengan membayar 10.000 kalau saya nggak salah. Ini juga baru akan berangkat kalau mobil terisi penuh. Biasanya yang naik adalah rombongan wisatawan yang menggunakan bus karena bus tidak bisa masuk sampai parkiran atas dekat kawah. Kedua, menyewa motor dengan harga 50.000-80.000 (tergantung nego) yang bisa dipakai sampai sore hari atau sampai Anda pulang dari Kawah Putih. Alternatif yang ketiga adalah menggunakan jasa ojek. Saya kali ini lebih memilih jasa ojek karena kalau naik mobil van akan menunggu tak menentu. Saya membayar ojek 25.000 dari pintu masuk ke kawah PP. Itupun nawarnya udah ngotot sampai urat leher keluar semua. Gimana nggak, dengan jarak yang 6 km itu masa’ minta ongkos 45.000 PP. Padahal umumnya dengan jarak yang sama 20.000 PP juga udah bagus. *traveler pelit*
Kawah Putih merupakan sebuah kawah yang berada pada ketinggian 2.225 meter di atas permukaan laut. Dengan berada pada ketinggian tersebut tentu udara disini sangat sejuk dan angin berhembus cukup kencang. Konon dulunya kawah ini merupakan bekas letusan dari Gunung Patuha yang dianggap orang Ciwidey sebagai gunung tertua. Mendekati lokasi kawah, bau belereng tercium cukup menyengat. Bagi Anda yang tidak cukup kuat dengan bau belerang tersebut Anda bisa membeli masker dengan harga 5.000. Cukup murah kan? Tapi kalau nggak mau beli juga bukan masalah kok.
Saya sampai di lokasi Kawah Putih saat siang hari. Begitu melihat pemandangan disana saya langsung takjub. Wow!! Pemandangannya benar-benar sangat indah. Terdapat danau-danau dengan air yang putih kehijauan. Tanah-tanah di sekeliling kawah juga pastinya berwarna putih. Pepohonan yang berada di dekat kawah terlihat cukup gersang bahkan hanya berupa batang saja, tetapi yang jauh dari kawah terlihat sangat hijau. Begitu kontras.. Terlebih lagi langit yang sangat bersih berwarna biru menghias di atas kawah. Dan dengan melihat pemandangan ini saya langsung bisa menyimpulkan kalau Kawah Putih merupakan tempat yang paling indah, paling bagus, dan paling wah yang saya kunjungi di antara objek-objek wisata lain selama saya di Bandung. Mungkin lebay sih, tapi itulah pendapat saya. Pokoknya tempat ini bagus banget buat ajang foto-foto. Nggak salah sih kalau disana saya banyak melihat rombongan ABG yang bernarsis ria. Nggak cuma ABG ding, tapi rata-rata pengunjung begitu.. :D
Meskipun Anda bisa sampai di daratan yang berada di tengah-tengah kawah, tapi sebaiknya jangan lama-lama berada disana. Pengunjung hanya disarankan berada di dekat kawah selama 15 menit saja. Lebih dari itu pernafasan bisa terganggu. Saya yang cukup menikmati pemandangan ini mengabaikan anjuran tersebut. Saya berada di dekat kawah cukup lama. Efeknya kepala mulai pusing dan mulai batuk-batuk. Wah efek menghirup udara belerang terlalu lama nih. Daripada kenapa-kenapa mending segera minggir agak jauh dari kawah untuk menghirup udara segar. Ya walaupun cantik tapi Anda nggak bisa berlama-lama dengannya.
Selain kawah yang cantik disini saya juga menemukan hal lain yang menarik. Ada seorang bapak-bapak yang bermain kecapi dengan merdunya di bawah pepohonan yang rimbun. Apalagi yang dimainkan adalah lagu-lagu Sunda. Hmm.. Nice!! Saya cukup menikmati petikan irama kecapi sembari melihat indahnya pemandangan kawah dari jauh. Oh ya, kalau saya nggak salah ingat disini juga ada goa. Cuma goanya nggak boleh dimasukin karena khawatir akan runtuh. Melihat kondisinya juga sepertinya agak riskan untuk masuk kesana.
Kawah Putih memang cantik dan sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Tetapi masih ada hal lain yang saya soroti. Dengan harga tiket yang selangit terutama bagi pengguna kendaraan roda empat, namun kondisi jalan ke kawah cukup sempit dan sudah cukup banyak lubang. Terkadang motor pun harus berbagi jalan dengan mobil cukup mepet. Selain itu juga fasilitas seperti toilet dan mushola yang cukup memprihatinkan. Sangat tidak representatif mengingat tiket masuknya yang mahal dan pengunjungnya juga nggak pernah sepi. Pertanyaannya, duitnya lari kemana ya? *tanya pada rumput yang bergoyang*
http://www.wijanarko.net/2011/12/kawah-putih-objek-wisata-cantik-di.html
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Post a Comment Blogger Facebook