Namun ini jauh melebihi mainan orang-orang kaya pada umumnya, kata pilot senior McLaren, mantan komandan kapal selam nuklir angkatan laut AS.
'Ini merupakan pesawat eksplorasi bawah laut pertama Wright Brothers untuk penerbangan komersial.'
McLaren, bersama mitranya, John Jo Lewis, Jay Wade dan seorang ilmuwan Kanada, Dr. Phil Nuytten adalah direktur dari Sub Aviator System (SAS), perusahaan yang berada dibalik Super Aviator, mengatakan bahwa berbagai kemungkinan eksplorasi bawah laut dalam kapal selam tidak ada akhirnya.
Lincah, memberikan kebebasan gerak yang belum pernah ada sebelumnya. Dibuat dengan prinsip-prinsip penerbangan, dengan daya dorong, angkat dan tarikan yang memungkinkan anda terbang di bawah gelombang. Memiliki sayap dan sebuah joystick untuk mengembang seperti pesawat terbang dan dapat berbalik serta menikung sesuka hati. Ditambah jarak pandang yang lebih baik dibandingkan dengan peralatan selam lainnya. Anda tidak perlu membawa banyak peralatan berat dan tidak perlu mamaksakan diri secara fisik pada saat anda melakukan penyelaman. Kapal selam kami memiliki kemampuan untuk melindungi wilayah yang luas selama berjam-jam pada saat tertentu tanpa kekhawatiran kelelahan dan dekompresi (pengurangan tekanan).
"Kami membayangkan, para ilmuwan akan dapat menggunakannya untuk mempelajari bagian-bagian laut dan formasi-formasi terumbu karang yang selama ini tidak dapat dijangkau. Karena begitu tenang, anda dapat menyaksikan mata bola ikan dan makhluk bawah laut lainnya tanpa mengganggu mereka. Anda benar-benar dapat menikmati pemandangan yang sangat unik."
Kapal selam ini dapat menyelam hingga kedalaman lebih dari 1.000 kaki dengan kecepatan diatas enam knot yang bertujuan mengeksplorasi batas-batas lempeng kontinental dimana awalnya akan digunakan para arkeolog untuk mencari bangkai kapal-kapal kuno. Pilot terbungkus dalam salah satu dari dua 'pod' atau cockpit, ruangan bertekanan dengan penutup Perspex tebal yang memungkinkan anda melepas pandangan bawah laut hingga 360 derajat.
Super Avitor mampu mempertahankan keadaan daya apung positif atau netral, mempermudah pengawasan dan memungkinkan penghentian jika pilot menikmati pemandangan atau sedang melakukan tugas penelitian. Kendaraan ini sendiri menggunakan tenaga baterai sehingga ramah lingkungan dan benar-benar tenang.
Menyaksikan kemampuan luar biasa kapal selam Super Avitor di bawah ini....
Saya berada di sini ambil bagian dalam pelatihan pada sekolah pilot bawah laut yang pertama kalinya di dunia, 5.000 pound selama tiga hari kegiatan tersebut, telah meluluskan sejumlah nama legendaries bidang eksplorasi, termasuk pakar kelautan Dr. Don Walsh (orang pertama yang mengarungi kedalaman samudera, palung Mariana di Bathyscaphe Trieste, 1960) dan mantan astronaut Apollo 8, pensiunan Mayor Jenderal Angkatan Udara, William Anders.
Siswa lain, mantan Kapten Angkatan Laut Perncis, Paul-Henry Nargeolet, yang telah menyelam ke bangkai kapal Titanic melebihi siapapun-sebanyak 120 kali. Jika anda ingin menjadi seorang pilot yang memenuhi syarat, anda dikenakan biaya sebesar 10.000 pound.
Namun bagi John Jo Lewis dari SAS, tiga hari tentu saja adalah murni bisnis. Sebagai seorang pengusaha real estate, ia telah menenggelamkan ratusan ribu dolar uangnya sendiri ke dalam kapal selam ini (ia menolak mengatakan jumlah sebenarnya, namun ia mengakui tidak jauh dari 1 juta dolar).
Kokpitnya mirip dengan yang ditemukan pada pesawat terbang biasa. Ada joystick, pedal kemudi, kompas dan indikator ketinggian. Flight kontrolnya standar pesawat militer dengan daya dorong tuas dan sequencer. Satu-satunya yang membedakan adalah alat pengukur, tuas pengendali kantong udara darurat dan penurunan bobot yang akan membantu kapal selam ini sampai ke permukaan dengan aman pada saat terjadi malapetaka akibat kegagalan di bawah laut.
Karena McLaren berada di depan pod, saya dengan hati-hati naik ke kokpit. Instruksi diperlukan minimal satu jam sebelum anda dapat dengan aman meninggalkan daratan. Pertama anda harus menggunakan sabuk pengaman, menggunakan lima titik pelana, kemudian chief crew berbicara dengan anda mengenai prosedur keamanan.
Ada banyak informasi yang diterima--pengatur oksigen, pembuang CO2, katup pemerataan tekanan, pengatur gas, joystick, kemudi, konsol, dan peralatan komunikasi bawah laut... Anda diajarkan membaca persentase oksigen interior, tekanan atmosphir dalam pod dan banyak lagi hal-hal lainnya.
'Ini bukan bersenang-senang,' ujar McLaren.
'Dapat melakukan penyelaman dengan aman namun penting anda pantau kondisi pada pod anda sendiri dan tahu persis bagaimana menggunakan peralatan keselamatan kalau terjadi sesuatu pada saya ketika kita berada jauh di luar sana. Tidak ada penumpang dalam kapal selam tersebut. Anda adalah co-pilot saya dan anda harus mampu mengasumsikan kendali kapal selam itu dalam keadaan darurat.'
Dengan seketika, perasaan seperti berada pada mesin cuci 'siklus lambat'. Dalam perairan yang bergelombang di Danau Tahoe, kapal selam itu naik turun ke permukaan karena adanya komunikasi yang dilakukan dengan kapal pendukung, sebuah kapal mini 'Sub Daddy'.
Anehnya, keadaan dalam kapal selam tersebut nyaman dan kering. Setelah lima menit terayun-ayun pada permukaan, McLaren bertanya, "Sudah siapkah anda menyelam?"
Setelah menerima seluruh penjelasan dari "Sub Daddy", ia mendorong joystick ke depan, untuk meningkatkan daya pendorong, kemudian Super Aviator meluncur di bawah gelombang memasuki dunia lain.
Saat ia meluncur menuju kedalaman, perubahan warna air terlihat dengan jelas. Cahaya dari permukaan lenyap dengan cepat, digantikan warna biru yang tenang, dan ketika kami menyelam lebih dalam, birunya langit berubah menjadi gelap dan hitam.
Ini seperti suatu pengalaman dalam kandungan, tenang. Sejumlah ikan terlihat berenang bermalas-malasan. Karena kedalaman telah mencapai 100 kaki-200 kaki, sebuah perasaan turun dengan damai. Kami mencapai dunia yang lemah lembut dihiasi tebaran rumput laut.
Anehnya kapal selam ini cukup responsif. Dengan mendorong joystick sedikit ke kanan, ia mulai melesat ke permukaan. Ketenangan sedikit terganggu oleh panggilan berkala dari Sub Daddy pada permukaan untuk memeriksa kadar oksigen dan tekanan udara.
Segalanya begitu cepat berlalu, lamanya penyelaman pada jam pertama telah berakhir. Pada permukaan, kami memotong perairan hingga kami mencapai dermaga pendaratan dan para penyelam menuntun kami kembali ke dermaga.
Kapal selam ini merupakan gagasan dari pencipta organisasi inkonvensional Inggris, Graham Hawkes, yang merancang mesin prototipe pada akhir sembilan-puluhan. Berasal dari Tooting, London Selatan, Hawkes dari bawah laut merancang perangkat ini untuk Pasukan Khusus Inggris dalam mengembangkan kapal selam radikal dengan dua awak.
RANCANGAN SUPER AVIATOR:
- Panjang, 22 kaki
- Wingspan, 12,2 kaki
- Berat, 3.800 lbs
- Max tingkat pendaratan, 320 ft/min
- Max tingkat pendakian, 600 ft/min
Maksimal kecepatannya 6 knot (dengan daya dorong opsional, 7,9 knot), mampu melakukan penyelaman dalam empat kali pelatihan selama satu jam sehari atau empat jam dalam misi pencarian. Telah diuji untuk kedalaman 1,250 kaki. Bertenaga mesin listrik, yang tidak mengakibatkan polusi dan nyaris tanpa suara.
Ia mengerjakannya dengan Steve Fosset pada saat kematian para petualang tahun 2007, ketika melakukan penyelaman pada kapal selam yang mampu mencapai kedalaman 35.000 kaki.
Lewis terlibat dalam Super Aviator setelah menyaksikan sejumlah uji coba kapal selam di Bahama.
"Itu merupakan cinta pada pandangan pertama," katanya. Lewis berkumpul bersama dalam sebuah konsorsium sesama petualang dan para investor serta memboyong Hawkes dua tahun lalu. Bersama McLaren, chief crew David Harper dan Investor Jay Wade, ia membentuk SAS.
Desain original kapal selam ini secara radikal dirombak oleh Dr. Phil Nuytten, seorang warga Kanada yang namanya melambung lewat penemuan 'Newt Suit', sebuah hard-shelled, pakaian selam lipat yang digunakan secara luas pada industri minyak lepas pantai.
Awalnya kapal selam ini dirancang sebagai mesin apung positif, dengan kata lain, daya baterei yang digunakan hanya untuk bergerak maju dan menurun, karena perputarannya harus seimbang di dalam air. Jika bergerak lebih lambat dari 'stall speed' atau memasuki kesulitan, akan secara otomatis mengapung perlahan dan kepala ke permukaan.
"Sistem ini memiliki beberapa kelemahan," kata McLaren. Anda harus secara terus menerus menggunakan kecepatan, dengan demikian akan terus menguras baterei untuk tetap terendam. Sehingga kami pasang sebuah sistem pemberat di antara dua pilot hull. Ketika saatnya untuk menyelam, pilot dapat melepaskan udara dari tangki apung dan menggantinya dengan air untuk menetralkan kemampuan mengapung.
Tim berencana menawarkan hal ini ke sekolah-sekolah penerbangan dan berharap akan banyak sekali kemampuan kapal selam yang diakui oleh akademik, pemerintah, serta organisasi komersial dan ilmiah untuk melakukan pekerjaan arkeologi pada kedalaman lautan.
'Berbagai kemungkinan bagi kapal selam ini tidak terbatas,' kata McLaren. "Alat ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi bangkai kapal dan terumbu karang, anda bisa menggunakannya untuk meneliti pengeboran minyak serta struktur bawah laut besar lainnya atau untuk membuat film di bawah laut.
"Akhirnya yang paling penting, alat ini dapat digunakan untuk mendidik generasi mendatang pada sebagian besar keajaiban yang belum terjelajah secara mendalam.
'Ini adalah perasaan terbang paling selaras dengan apa yang terjadi seperti dalam mimpi." (Erabaru/Mail Daily/sua)
Lihat yg lebih 'canggih' di sini !
Lihat yg lebih 'canggih' di sini !
Post a Comment Blogger Facebook