GuidePedia

0
Jakarta - PT DI saat ini sedang disibukkan dengan penyelesaian berbagai order alutsista udara untuk TNI, yaitu pembuatan tiga pesawat CN235 patroli maritim untuk TNI AL dan penyelesaian helikopter NAS-332 Super Puma untuk TNI AU. TNI AU juga memesan 1 unit CN235 MPA untuk skuadron intainya. Tak ketinggalan, TNI AD sebagai pelanggan tetap PT DI memesan delapan unit helikopter jenis Bell 412 EP tipe serbu dan 8 unit dari tipe angkut, kemudian helikopter jenis Fennec AS-550 sebanyak 8 unit.

Masih banyak paket-paket alutsista yang diorder oleh TNI, misalnya pembuatan SUT Torpedo tipe 364 MKO untuk kapal selam TNI AL dan paket simulator terjun payung untuk TNI AD. Dari semua rangkaian order itu, diprediksi sampai tahun 2014, PT DI akan mendapat peluang pendapatan sebesar Rp 9,23 triliun, sebuah angka yang mampu memberikan nilai geliat bagi industri kedirgantaraan dalam negeri.

Ini semua tidak terlepas dari kebijakan pemerintah bersama DPR dalam program pengadaan alutsista TNI yang menggelontorkan dana 100 triliun rupiah dengan opsi tambahan 50 triliun selama periode 2010-2014, dengan menggandeng industri strategis pertahanan dalam negeri. Selain PT DI, PAL dan Pindad juga mendapat order luar biasa dalam pengadaan alutsista TNI.

PAL mendapat order pembuatan puluhan kapal cepat rudal, kapal landing ship tank, kapal LPD, integrasi sistem tempur KRI dan kerja sama pembuatan kapal selam dengan Korsel.

Pindad mendapat pesanan ribuan senjata SS2, ribuan roket R-Han, ratusan panser Anoa, kerja sama produksi panser Canon Tarantula dengan Korsel dan Panser FNSS dengan Turki.

Untuk diketahui, selama 36 tahun masa kehadirannya, PT DI telah memproduksi lebih dari 300 pesawat terbang dan helikopter berbagai jenis, seperti NC-212, CN235, NBO105, NBELL 412, NAS332. Juga mampu memproduksi 60 ribu unit roket dan 160 unit torpedo, 13 ribu unit komponen pesawat terbang F16, Boeing, dan Airbus.

Sejalan dengan itu, PT DI mampu melakukan penguasaan teknologi pabrikasi CASA, Boeing Company, Fokker dan Bell Helicopter, termasuk product support, maintenance dan overhaul. Dalam jaminan kualitas, sudah diakui oleh General Dynamic dengan persyaratan US Military Specification MIL-1-45208A, Bae, Lockhead, Boeing Company, Daimler Benz Aerospace dan DGAC.

Geliat gairah PT DI sebagai simbol teknologi tinggi yang dimiliki republik ini merupakan momentum kebangkitan kembali industri kerdigantaraan kita. Apalagi saat ini sudah ada kerja sama pengembangan proyek jet tempur KFX/IFX bersama Korsel, di mana Indonesia mendapat bagian 50 unit jet tempur generasi 4,5 dan PT DI akan menjadi produsen dan pemasar jet tempur dengan kualitas di atas F16 mulai tahun 2020.

Simbol teknologi tinggi bangsa ini kembali bersinar terang, membanggakan dan memberi harapan pada generasi penerus bangsa.(Suara Merdeka/WDN)

Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top