GuidePedia

0

Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” [An-Naml : 40]

Dalam ayat di atas 'seorang yang memiliki pengetahuan dari Al-Kitab' telah berkata bahwa dia mampu untuk membawa singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba ke singgahsana Nabi Sulaiman di Palestina pada waktu yang sangat singkat. Hal ini nampak seperti mustahil akan tetapi yakinlah bahwa jika Al-Qur'an yang membicarakannya, maka tiada apa pun yang mustahil. Penemuan terakhir menunjukkan bahwa suatu hari nanti, manusia mampu mentransfer objek dari satu tempat ke satu tempat lain yang jauh dalam beberapa saat saja. Teknologi ini dinamakan teleportation.

Teleportation adalah perpindahan objek atau partikel dasar dari satu tempat ke tempat yang lain segera tanpa bergerak dalam ruang. Saat ini ilmuwan telah berhasil melakukan teleportation ke atas foton dan atom. Teleportation ini berbeda dari teleportation seperti yang digambarkan dalam fiksi ilmiah. Dalam fiksi ilmiah, teleportation dapat mentransfer satu objek ke tempat yang lain. Secara realitas, teleportation sebenarnya tidak memindahkan objek tersebut sebaliknya apa yang dipindahkan sebenarnya adalah informasi yang terkandung dalam atom objek tersebut dan disusun ulang atom-atom itu menjadi replika yang sama dengan objek asal.

Teleportation secara mudahnya bisa dibayangkan sebagai permainan snuker. Dalam fiksi, teleportation dianalogikan seperti sebiji bola yang berputar lenyap dari satu sudut meja dan muncul kembali bola yang sama pada satu sudut yang lain. Sebaliknya dalam quantum teleportation, bola yang berputar tadi tetap pada tempatnya sedangkan sifat rotasi itulah yang dipindahkan ke atas bola lain di atas meja.

Perkembangan Terakhir
Pada 1993, enam orang ilmuwan termasuk seorang dari IBM, Charles H. Bennet mengkonfirmasi bahwa teleportation seperti yang digambarkan dalam fiksi ilmiah secara prinsip dapat dilakukan dengan syarat objek asal harus dimusnahkan.

Pada 1998, beberapa fisikawan di California Institute of Technology (Caltech) bersama dua grup dari Eropa menjadikan ide IBM satu kenyataan apabila mereka berhasil melakukan teleportation ke atas foton yaitu partikel energi yang memiliki cahaya. Grup ini berhasil membuat bacaan pada struktur atom foton kemudian mengirim informasi tersebut sejauh 3.28 kaki (sekitar 1 meter) dengan kabel dan membangun replika foton tersebut. Seperti yang diperkirakan, foton yang asli tidak lagi wujud setelah foton replika dibangun.

Pada 2002, beberapa orang peneliti dari Australian National University (ANU) telah berhasil membuat pancaran cahaya lenyap di satu tempat dan muncul kembali di tempat lain pada jarak yang dekat. Perolehan ini meyakinkan lagi mereka bahwa secara teori teleportation tidak mustahil walaupun melibatkan hanya partikel sub-atom.

Paling terakhir yaitu pada 2006, satu eksperimen yang dikatakan paling berhasil telah dijalankan di Niels Bohr Institute di Kopenhagen, Denmark. Dr. Eugene Polzik dan kelompoknya telah melakukan teleportation informasi yang tersimpan di dalam pancaran laser ke kepulan atom. Menurut Dr. Polzik, eksperimen ini melangkah setapak jauh ke depan karena pertama kali ia melibatkan teleportation antara dua obyek yang berbeda yaitu cahaya dan materi. Satu berfungsi sebagai pembawa informasi sedangkan satu lagi medium penyimpanan. Informasi tadi telah diteleportkan sejauh 1.6 kaki (setengah meter).

Teleportation Manusia

Kita masih lagi terlalu jauh untuk dapat membangun mesin teleport seperti di dalam film. Untuk memungkinkan seseorang dipindahkan ke satu tempat yang lain dalam sekejap mata, pergerakan harus dengan kecepatan cahaya. Hal ini menurut hukum fisika adalah mustahil.

Membangun mesin yang dapat menjalankan teleport manusia bukan mudah. Mesin itu harus mampu mengidentifikasi dan menganalisa dengan tepat Teman 1028 atom pada tubuh manusia. Kemudian, mesin ini perlu mengirim informasi ke lokasi yang lain di mana badan seseorang itu akan dibangun kembali dengan tepat oleh tubuh asal. Molekul yang dibangun tidak dapat tersasar meskipun hanya beberapa milimeter karena hal ini dapat menyebabkan cacat yang parah pada sistem neuro atau fisio.

Katakanlah mesin ini berhasil dibuat, manusia yang dipindahkan itu pada hakikatnya tidak 'dipindahkan'. Mesin teleport ini lebih mirip ke mesin faks, cumanya salinan manusia tersebut memiliki akurasi yang lebih dibandingkan mesin faks. Namun begitu, apa yang terjadi pada manusia yang asal? Teori mengusulkan agar menggabungkan kloning genetika (genetic cloning) dan pendigitan (digitization) dengan teleportation.

Dalam kloning biodigital ini, manusia asli yang ingin dipindahkan itu secara esensial akan mati. Minda dan tubuh yang asal tidak lagi ada. Sebaliknya, struktur atom seseorang itu akan dibangun kembali di lokasi yang lain, sedangkan pendigitan pula akan membangun kembali memori, emosi, harapan dan impian. Dengan kata lain, seseorang itu ada dengan badan baru yang diprogram dengan informasi yang sama dengan tubuh asal

Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top