Mantan Presiden Pantai Gading, Laurent Gbagbo, mengakhiri kekuasaannya secara memalukan. Dia akhirnya ditangkap setelah bertempur secara sengit dengan pasukan pendukung presiden terpilih, Alassane Ouattara, yang didukung oleh pasukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Prancis.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), Gbagbo berhasil ditangkap di rumahnya di Ibukota Abidjan setelah pasukan pendukungnya menyerah, Senin waktu setempat. Suatu rekaman video menunjukkan bahwa Gbagbo saat ditangkap hanya mengenakan pakaian dalam.
Menurut Issard Soumahro, anggota pasukan Ouattara, Gbagbo bersembunyi di bunker saat ditemukan. Pria yang sudah sepuluh tahun berkuasa di Pantai Gading itu bahkan sempat ditampar oleh seorang tentara Ouattara, namun dia tidak terluka, hanya terlihat letih.
Bersama dengan istri dan sejumlah pengikutnya, Gbagbo kemudian ditahan di Hotel Golf, di bawah pengawasan polisi dari PBB.
Sementara itu, Ouattara menyambut gembira penangkapan Gbagbo, yang tidak mau mundur setelah dinyatakan kalah atas Ouattara pada pemilu November tahun lalu. 'Setelah lebih dari empat bulan mengalami krisis pasca pemilu, yang ditandai hilangnya banyak nyawa, kita pada akhirnya berada di era harapan yang baru,' kata Ouattara, dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi dan radio nasional.
Belum jelas, bagaimana nasib Gbagbo selanjutnya. Namun, ketimbang menyerahkan dia ke Pengadilan Kriminal Internasional di Belanda, Ouattara ingin rivalnya itu menjalani pemeriksaan di negeri sendiri terkait kejahatan kemanusiaan yang dilakukan pasukannya, dengan menyerang warga sipil dan kantor PBB setelah menolak mengakui kekalahan pada pemilu lalu.
'Mereka yang terlibat akan menerima perlakuan yang baik dan hak-hak mereka akan dihormati,' kata Ouattara. Dia pun menyerukan rakyat Pantai Gading agar kembali bersatu dan berencana membentuk komisi kebenaran dan rekonsiliasi.
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !
Post a Comment Blogger Facebook