Front Pembela Islam (FPI) menyatakan Islam menghargai kebhinekaan beragama atau keberadaan agama lain. Menurutnya, dalam ajaran Islam sangat menerima pluralitas tetapi bukan pluralisme.
Kebhinekaan itu dalam arti boleh bekerjasama untuk urusan keduniawian tetapi tidak boleh mencampuradukkan ajaran agama. Sebab dalam Islam hal itu termasuk dalam kategori haram.
"Ahmadiyah menjiplak Islam lalu ajarannya diubah-ubah pantes banyak persamaan tapi jangan lupa banyaknya persamaan bukan berarti Ahmadiyah sama dengan Islam, sebagaimana monyet dan manusia sama tetapi jangan disama-samakan," ujarnya Ketua Umum FPI Habib M Rizieq Shihab di mesjid Al-Markaz Al-Islami Makassar, (18/2/2011).
Habib Rizieq mengibaratkan antara Ahmadiyah dan Islam seperti monyet dan manusia yang memiliki kepala dan kaki lengkap seperti manusia, tetapi monyet adalah monyet dan manusia adalah manusia.
Hal yang membedakan paling mendasar ujarnya, monyet tidak memiliki akal dan pikiran, sementara manusia memiliki itu. Hal yang mendasar antara Ahmadiyah dan Islam sangat mendasar yakni Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir.
Post a Comment Blogger Facebook