Bahasa inggris merupakan bahasa international, dimana disetiap negara pasti kita bisa berkomunikasi dengan bahasa tersebut, akn tetapi tahukah anda, kata-kata tertua dalam bahasa inggris, nah baru-baru ini ditemukan bahasa tertua dalam bahasa inggris.
Beberapa kata tertua dalam Bahasa Inggris ditemukan. Kata-kata seperti “I” (saya), “we” (kami), “two” (dua), dan “three” (tiga) merupakan beberapa kata tertua yang berasal dari ribuan tahun yang lalu, menurut peneliti dari Reading University.
Analisis komputer mereka mencakup tingkat perubahan dalam Bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain yang memiliki rumpun yang sama.
Mereka juga menyebutkan analisis tersebut bisa memprediksi kata-kata yang bisa saja punah dimasa mendatang, kata-kata seperti: “squeeze” (menekan), “guts” (keberanian emosional / perut), “stick” (menempel), dan “bad” (buruk), merupakan beberapa kata yang menuju kepunahan.
Salah seorang peneliti dibidang Evolutionary Biology dari universitas tersebut, Mark Pagel mengatakan, “Kami menggunakan komputer yang sesuai untuk serangkaian model yang bisa menjelaskan seberapa sering kata-kata tersebut berevolusi,”
“Kami sesuaikan serangkaian model yang beragam, maka banyak menggunakan komputer; dan rangkaian tersebut dikategorikan berdasarkan jawaban yang benar dan kami bisa mengestimasi tingkat dimana kata tersebut tergantikan seiring waktu.” lanjut Pagel.
Bunyi dan Struktur
Bahasa sepanjang benua Indo-Eropa – yaitu bahasa-bahasa yang banyak diucapkan dari Eropa sampai benua Asia – bunyi vokal yang digunakan untuk mengungkapkan beberapa struktur bahasa bisa saja sama.
Kata baru untuk sebuah struktur bisa muncul dari sebuah bahasa, untuk membantu bunyi yang berbeda, yang kemudian memberi petunjuk pada usia sebuah kata pada suatu bahasa. Reading University sendiri mengambil 200 kata acak yang tidak spesifik dalam hal budaya atau teknologi, maka dari itu diharapkan bisa mewakili struktur yang tidak berubah dari berbagai negara dan rentang waktu.
“Kami membuat daftar kata-kata yang berasal dari para linguist, dimana dua kata dari bahasa yang saling berhubungan sebenarnya berasal dari akar kata yang umum,” jelas Professor Pagel. “Kami memiliki deskripsi cara-cara yang menurut kami kata-kata berubah dan kemampuan mereka untuk berubah ke kata lain, dan deskripsi-deskripsi tersebut bisa diubah menjadi bahasa matematika.” ia menambahkan.
Para peneliti menggunakan supercomputer IBM milik universitas untuk melacak hubungan antar kata, dan untuk mengembangkan estimasi seberapa lama akar sebuah kata ditarik dari dua bahasa yang berbeda. Mereka telah merubahnya ke sebuah tes algoritma yang akan menghasilkan daftar kata yang relevan pada suatu waktu tertentu.
“Professor Pagel juga mengatakan, “Apabila diketik suatu tanggal tertentu dimasa lalu atau dimasa mendatang maka akan muncul daftar kata-kata yang telah berubah dimasa lalu atau yang akan berubah dimasa yang akan datang.”
“Dari daftar tersebut bisa didapatkan serangkaian frasa dari kata-kata yang bisa digunakan pada seseorang disuatu waktu tertentu, seperti masa William Sang Penakluk masih hidup.” Dalam hal ini, model tersebut memberikan daftar kata-kata yang kemungkinan besar tidak berubah dari akarnya yang umum pada waktu William Sang Penakluk tersebut.
Kata-kata yang tidak digunakan sejak saat itu maka akan menghasilkan bunyi yang sama pada saat ini, yang mana artinya mungkin saja bisa dikenali dari bunyinya. Walaupun demikian, model tersebut tidak bisa memberikan perkiraan terhadap apa sebuah kata berasal. Model tersebut hanya bisa mengestimasi kemungkinan bunyi sebuah kata seperti apa dimasa sekarang pada masa lalu, seperti pada saat Battle of Hastings contohnya.
Perubahan
Apa yang ditemukan oleh para peneliti adalah frekuensi sebuah kata yang digunakan seberapa perlahnnya berubah seiring perubahan waktu, jadi kata-kata yang umum adalah kata-kata yang tertua. Contohnya, kata-kata “I” (saya), dan “who” (siapa) adalah beberapa kata yang tertua, bersama dengan kata-kata “two” (dua), “three” (tiga), dan “five” (lima). Kata “one” (satu) agak lebih muda usianya.
Kata “four” (empat) mengalami lompatan evolusi linguistik yang membuatnya lebih muda dalam bahasa Inggris dan berbeda dari bahasa-bahasa Indo-Eropa lainnya. Sementara itu, kata yang perubahannya cepat diproyeksikan akan musnah dan secepatnya digantikan dengan kata lain.
Contohnya kata “dirty” (kotor) yang selalu berubah; diketahui ada 46 cara yang berbeda cara pengucapannya dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa, yaitu semua kata yang tidak saling berhubungan satu sama lain. Hasilnya, kata tersebut akan punah dalam bahasa Inggris, sama seperti “stick” (menempel) dan “guts” (keberanian emosional / perut).
Kata-kata kerja juga cenderung berubah cukup cepat, jadi kata-kata seperti “push” (mendorong), “turn” (membelok), “wipe” (menyapu) dan “stab” (menikam) tampaknya akan menuju pemangkasan oleh para lexicographer. Sekali lagi, model tersebut tidak bisa memperkirakan perubahan kata; perubahan-perubahan linguistik tersebut menurut Professor Pagel.
Akurasi Tinggi
“Menurut kami beberapa dari kata-kata ini berusia sekitar 40,000 tahun. Bunyi yang digunakan untuk menghasilkan kata-kata ini mungkin saja digunakan oleh seluruh bahasa Indo-Eropa sepanjang sejarah,” kata Professor Pagel. “Ada bunyi yang berhubungan dengan makna – dan kebanyakan berupa bunyi bebas- walau demikian bunyi tersebut tetap dalam ribuan tahun usia kata tersebut.”
Penelitian ini mengerjakan hal yang menarik antara hubungan struktur dengan bahasa dalam otak manusia, dan memberikan pandangan pada dinamika evolusi serangkaian kata-kata.
“Jika pernah memainkan “Chinese whispers”, apa yang keluar diakhir permainan biasanya bahasa yang tidak bermakna, dan lebih kurang saat kita berbicara satu sama lain kita memainkan permainan ini. Dengan demikian bahasa kita bisa mempertahankan akurasinya.”
Sumber http://netsains.com/
Post a Comment Blogger Facebook