Seperti yang saya katakan sebelumnya, masih satu area yang sama dengan Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan terdapat sebuah pantai lagi yang layak untuk dikunjungi. Namanya adalah Pantai Ngrenehan. Pantai ini lebih terkenal jika dibandingkan dengan Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan. Pantai Ngrenehan pun memiliki keunikan tersendiri. Jika Pantai Ngobaran memiliki keunikan karena terdapat berbagai macam tempat ibadah dan Pantai Nguyahan memiliki keindahan yang sangat alami, Pantai Ngrenehan berbeda lagi. Pantai Ngrenehan lebih terkenal sebagai tempat melautnya para nelayan untuk mencari ikan, sehingga di pantai ini terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Saya berjalan terus menuju ke arah pantai berpasir putih ini. Begitu sampai saya sudah disambut oleh kapal-kapal nelayan yang berjejer di tepi pantai dengan warna-warna yang sangat mencolok, benar-benar colorful. Pantai Ngrenehan sendiri adalah pantai yang sangat kecil. Lebih menyerupai sebuah teluk karena pantainya menjorok ke arah daratan lalu ditutup oleh bukit karang di kanan dan kirinya. Karena terlalu kecil, pantainya sampai tertutup oleh kapal-kapal yang memenuhi sepanjang pantai sampai tidak ada tempat tersisa. Bahkan untuk jalan ke bibir pantai saya merasa cukup kesulitan untuk melewati kapal-kapal tersebut.
Saya cukup heran kenapa malah banyak orang yang datang ke pantai ini, padahal di tempat ini juga tidak bisa bermain air jika memang tujuan datang ke pantai untuk bermain air. Tidak ada tempat sama sekali untuk bermain, semuanya tertutup oleh kapal. Lagipula di pantai ini juga dilarang untuk mandi atau berenang karena bukan merupakan pantai yang landai. Kalaupun jika tujuannya untuk menyantap seafood juga tempatnya tidak senyaman di Pantai Baron.
Saat saya berada di pantai ada beberapa nelayan yang baru datang dari melaut. Sayangnya tidak banyak hasil dari tangkapan mereka. Menurut mereka saat musim seperti ini tidak banyak ikan yang bisa mereka bawa pulang. Waktu melaut mereka juga sangat singkat. Biasanya nelayan berangkat pada pagi hari sekitar jam 4, lalu sudah mulai pulang pada jam 10.
Karena pantainya yang sempit ditambah dengan ramainya pengunjung yang datang, Pantai Ngrenehan menjadi terasa sumpek. Saya tidak bisa berlama-lama dengan kondisi seperti ini. Saya pikir lebih baik untuk segera menuju ke tujuan saya beringkutnya. Pantai Sepanjang sudah menunggu saya.
http://www.wijanarko.net/Jarak dari Pantai Ngobaran juga tidak jauh, cukup keluar dari Pantai Ngobaran, tidak jauh terdapat belokan ke arah kanan, ikuti saja jalan itu dan kita akan dibawa sampai dengan Pantai Ngrenehan. Saat saya datang memang pantai ini jauh lebih ramai daripada dua pantai yang saya kunjungi sebelumnya. Baru di pintu masuk saja sudah banyak sekali antrian motor untuk masuk ke tempat parkir. Mobil-mobil juga berjejer banyak sekali. Di sepanjang jalan menuju ke pantai terdapat warung-warung yang menjual aneka masakan dengan bahan dasar ikan. Warung-warungnya cukup sederhana, tapi memang hanya seperti itulah warung-warung yang ada disini. Tidak hanya itu, banyak juga pedagang yang menjual ikan goreng yang hanya dipinggir jalan saja, maksudnya tidak mempunya warung seperti yang pedagang lainnya.
Saya berjalan terus menuju ke arah pantai berpasir putih ini. Begitu sampai saya sudah disambut oleh kapal-kapal nelayan yang berjejer di tepi pantai dengan warna-warna yang sangat mencolok, benar-benar colorful. Pantai Ngrenehan sendiri adalah pantai yang sangat kecil. Lebih menyerupai sebuah teluk karena pantainya menjorok ke arah daratan lalu ditutup oleh bukit karang di kanan dan kirinya. Karena terlalu kecil, pantainya sampai tertutup oleh kapal-kapal yang memenuhi sepanjang pantai sampai tidak ada tempat tersisa. Bahkan untuk jalan ke bibir pantai saya merasa cukup kesulitan untuk melewati kapal-kapal tersebut.
Saya cukup heran kenapa malah banyak orang yang datang ke pantai ini, padahal di tempat ini juga tidak bisa bermain air jika memang tujuan datang ke pantai untuk bermain air. Tidak ada tempat sama sekali untuk bermain, semuanya tertutup oleh kapal. Lagipula di pantai ini juga dilarang untuk mandi atau berenang karena bukan merupakan pantai yang landai. Kalaupun jika tujuannya untuk menyantap seafood juga tempatnya tidak senyaman di Pantai Baron.
Saat saya berada di pantai ada beberapa nelayan yang baru datang dari melaut. Sayangnya tidak banyak hasil dari tangkapan mereka. Menurut mereka saat musim seperti ini tidak banyak ikan yang bisa mereka bawa pulang. Waktu melaut mereka juga sangat singkat. Biasanya nelayan berangkat pada pagi hari sekitar jam 4, lalu sudah mulai pulang pada jam 10.
Karena pantainya yang sempit ditambah dengan ramainya pengunjung yang datang, Pantai Ngrenehan menjadi terasa sumpek. Saya tidak bisa berlama-lama dengan kondisi seperti ini. Saya pikir lebih baik untuk segera menuju ke tujuan saya beringkutnya. Pantai Sepanjang sudah menunggu saya.
Diskusikan Pantai Nglarahan di sini !
Post a Comment Blogger Facebook