Seorang gadis berusia 17 tahun nyaris buta akibat tekanan berlebih di kepalanya. Penglihatannya terselamatkan setelah dokter membuatkan saluran di kepala, yang mengalirkan cairan otak langsung ke perutnya.
Melissa Peacock, gadis asal Bradford Inggris ini mengalami kondisi langka yang disebut intracranial hypertension. Tekanan tinggi akibat kelebihan cairan otak itu berdampak pada salah satu saraf mata.
Kondisi itu awalnya diketahui dari penglihatannya yang mulai kabur di usia 9 tahun. Selanjutnya ia mengeluhkan pusing dan sakit kepala, sehingga ibunya, Carolynne membawanya ke dokter untuk berobat.
Mendapati tekanan yang tinggi di otak, dokter sempat mengira Melissa menderita tumor mematikan di otak. Namun setelah hasil scan keluar, bukan jaringan tumor yang teramati di kepalanya melainkan kelebiahn cairan otak.
Kondisi itu kemudian diatasi dengan prosedur standar yakni menyedot cairan dari dalam kepala. Sayangnya, tak lama setelah disedot cairan itu muncul lagi sehingga penyedotan harus dilakukan sampai 8 kali.
Tak tega melihat Melissa yang kesakitan setiap kali cairan kepalanya disedot, dokter berpikir untuk melakukan prosedur yang sifatnya permanen. Dokter akan memasangkan pipa penghubung untuk mengalirkan cairan itu ke perut.
Salah satu ujung pipa ditanam di otak, sedangkan ujung yang lain berada di lambung Melissa. Dengan adanya pipa yang dipasang menyusuri tulang belakang itu, kelebihan cairan di kepala langsung dialirkan ke perut untuk dicerna.
"Teman-temanku merasa aneh mendengar aku mencerna cairan otakku sendiri. Tapi aku tidak peduli, sebab kualitas hidupku membaik sejak ada alat itu di kepalaku," ungkap Melissa seperti dikutip Dailymail, Kamis (30/9/2010).
Kini remaja yang mempelajari fotografi itu bisa menjalani hidupnya secara normal layaknya mahasiswi yang lain. Gangguan penglihatan dan sakit kepala yang dulu dialaminya, kini tinggal kenangan berkat ide cemerlang para dokter yang menanganinya.
Post a Comment Blogger Facebook