Larangan dibuat demi kepentingan bisnis untuk memberi kenyamanan kepada pelanggan.
Sebuah restoran di Carolina Utara menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan aturan yang melarang tangis histeris anak-anak saat makan. Larangan ini jelas menuai kritik tajam dari sejumlah komunitas orangtua yang memiliki balita.
Brenda Armes, pemilik restoran bernama Olde Salty, itu mengatakan, larangan itu dibuat demi memberi kenyamanan kepada pelanggan. 'Ini demi kelangsungan bisnis, agar lebih banyak mendatangkan pelanggan,' katanya kepada jaringan NBC, seperti dikutip dari laman Shine.
Armes menambahkan, bagaimanapun setiap orangtua pasti memiliki kemampuan untuk mengontrol prilaku anak-anak mereka yang masih balita. Menurutnya, ada batas-batas toleransi terkait anak rewel, menangis, berisik. Tak hanya di restoran, tapi juga area publik lainnya seperti pesawat.
Lain lagi di Brooklyn, New York. Sebuah restoran bernama Union Hall membuat berang sejumlah orang yang memiliki anak kecil lantaran melarang adanya kereta bayi masuk ke dalam.
Sementara bar Double Windsor memberi larangan membawa bayi setelah jam 5 sore. Kali ini cukup masuk akal karena memang bayi tak cukup umur untuk menikmati suasana tempat rekreasi yang menyajikan minuman beralkohol.
Sebuah jajak pendapat yang baru-baru ini dirilis Skyscanner menunjukkan, hampir 60 persen penumpang pesawat setuju jika maskapai menyediakan zona khusus bagi keluarga yang membawa anak kecil. Hampir 20 persen bahkan berharap terbang tanpa ada gangguan suara anak kecil.
Kondisi ini jelas menunjukkan lemahnya toleransi orang dewasa terhadap sikap alamiah anak-anak.
Post a Comment Blogger Facebook