BMW memindahkan pengujian mobil dari jalanan ke meja pengetesan. Fasilitas baru itu di resmikan di Munich. Fungsinya jelas, memangkas biaya pengembangan produk baru sekaligus meningkatkan kecepatan lahirnya model-model baru.
Dengan investasi yang sangat besar, BMW juga berharap bisa memperkuat posisinya sebagai yang terdepan sebagai perusahaan yang berbasis engineering. Karena itu, laboratorium baru itu diberi nama Environmnetal Technology Center (ETC).
Yang ditonjolkan BMW antara lain tiga terowongan angin yang bisa mereplika beragam kondisi iklim sepanjang tahun. Kini para insinyur tidak perlu menunggu sepanjang tahun untuk menguji mobilnya. Dan dengan bantuan digital imaging, waktu untuk menilai kendaraan bisa dipangkas dari lima jam menjadi 5 – 10 menit.
Meskipun banyak pabrikan lain menggunakan terowongan angin untuk menguji mobil-mobilnya, namun BMW menyakinkan bahwa miliknya sangat canggih dan tidak tertandingi merek lain.
Juga ada terowongan angin yang bisa menciptakan kondisi seperti diketinggian 4,200 meter. Bayangkan betapa sulitnya mengonrganisir pengujian semacam ini. Apalagi jalanan yang memiliki ketinggian setara gunung tertinggi di Indonesia ini tidak banyak di dunia. Diantara yang sedikit ada di Pegunungan Andes di Amerika Selatan.
Pengujian Ini penting, terutama untuk menguji mesin-mesin turbocharger berkaitan dengan standar emisi yang lebih ketat. Maklum BMW sekarang banyak bertumpu pada teknologi turbo untuk menghasilkan mesin yang bertenaga tapi tetap efisien dan ringan. Fasilitas ini bisa meniru ketinggian dari 200 meter dibawah permukaan laut (dpl) hingga 4200m dpl. Para insinyur tidak perlu memboyong mobilnya ke titik terendah di bumi yaitu Death Valley atau Pikes Peak, tempat tertinggi di dunia yang masih memiliki jalan yang layak.
Tes Panas-Dingin
Ruang pengujian bisa menciptakan suhu dari -30C hingga 35C. Diruang itu pula bisa dilakukan simulasi salju, hujan hingga terik matahari. Maka para insinyur bisa menguji mobil-mobilnya kapan saja, tidak tergantung pada musim.
Metode pengujian konvensional yang dipakai saat ini adalah menguji mobil di beragam jenis jalan dan waktu-waktu yang berbeda. Mulai dari kawasan Kutub Utara yang sangat dingin hingga padang pasir di Dubai. Biayanya jadi sangat mahal, daripada metode yang di pakai di ETC.
Menurut BMW, pengetesan seperti itu sangat penting untuk mengukur daya tahan mobil, khususnya cooling/heating system, kalibrasi mesin, efisiensi bahan bakar, pompa bahan bakar dan fitur-fitur safety.
Meskipun memiliki fasilitas canggih seperti itu, namun real-world testing tetap diperlukan karena ada beberapa kondisi yang tidak bisa diciptakan di ruang. Seperti simulasi kawasan berpasir atau berdebu. Simulasi seperti itu bisa membawa masalah ke peralatan test. Jadi masih ada pekerjaan bagi spy fotografer untuk mengintip mobil-mobil masa datang.
Juga pengujian sistem sasis termasuk sasis meskipun tidak tertutup kemungkinan proses itu dilakukan di laboratorium. BMW menekankan pentingnya pengujian di lab dan di jalanan. Ini untuk memastikan semua konsumen di seluruh dunia bisa mendapatkan produk yang mereka inginkan.
Salah satu yang menarik adalah ruang akustik untuk menghasilkan suara-suara yang dihasilkan mesin. Karena itu, suara mobiil-mobil keluaran BMW punya suara yang luarbiasa.
Fasilitas ini tidak hanya untuk menguji mobil tapi juga sepeda motor. Waktu pengujian bisa di kurangi dari 120 menit menjadi 75 menit. Dalam sehari 3- 10 mobil bisa di uji. Subscribe to wisben.com on blogger by Email
Post a Comment Blogger Facebook