Kita pikir kita sudah melihat semuanya: drone pemusik, robot terbang penyelamat jiwa, serta drone videographer. Semuanya memang terlihat canggih dan menjanjikan. Namun bayangkan seandainya mereka dibuat lebih kecil; kontrol mungkin akan lebih mudah, pemeliharaan lebih gampang, dan yang terpenting, harganya bisa lebih murah.
Tampaknya keinginan itu akan segera terkabul. Dari situs Kickstarter, Torquing Group asal Wales belum lama menawarkan inovasi di bidang drone melalui Zano. Seperti biasa, ia adalah robot terbang dengan fungsi utama video capture dan fotografi. Bedanya, ukuran Zano tidak lebih besar dari telapak tangan, dan Anda tidak perlu mengendalikannya secara manual.
Reece Crowther sebagai salah satu pengembang Zano mengaku, dari awal mereka ingin agar fotografi serta pengambilan video udara dapat mudah dimanfaatkan semua orang. “Artinya, rancangan Zano harus kecil dan ringan, namun tetap tahan lama ketika diterbangkan dimana pun. Ia juga harus pintar tanpa butuh kendali, serta yang esensial, Zano harus ditawarkan di harga terjangkau,” tulis Crowther.
Zano telah dibekali beragam sensor untuk mengikuti Anda sebagai objek video/foto, menghindari halangan, dan mengetahui kapan harus berhenti. Cara mengoprasikannya sungguh mudah, ia tinggal disambungkan ke perangkat mobile via Wi-Fi. Zano juga bisa membaca gerakan Anda; miringkansmartphone ke kiri dan kanan atau depan dan belakang, Zano akan segera mengikuti.
Jika Anda lebih memilih mengontrol langsung, Zano juga dilengkapi mode Free Flight. Kendali tersaji di joy stick layar sentuh. Beberapa slide bar di sana memberikan Anda akses kontrol arah dan ketinggian. Tanpa perintah dari Anda, Zano akan terbang diam. Lalu bagaimana andaikan ia terbang terlalu jauh atau baterainya menipis? Jangan cemas, Zano secara otomatis segera kembali ke tempat Anda.
Uniknya lagi, beberapa mode dapat dikombinasi bersamaan. Contohnya, perintahkan Zano untuk tetap di posisinya, kemudian aktifkan Follow Me. Tanpa bergerak, ia akan selalu mengarahkan kameranya ke Anda. Ukuran Zano sangat mungil, ia memiliki dimensi 6,5×6,5 sentimeter dan berbobot 55 gram, bekerja selama 10 hingga 15 menit sekali isi ulang baterai.
Drone kecil tersebut ditenagai prosesor 330DMIPS 32-bit, mengusung sistem quad-rotor, dibantu sensor inframerah, mampu melesat hingga 40 kilometer per jam. Untuk kebutuhan video dan foto, Zano dipersenjatai kamera high-definition 5-megapixel.
Zano bukanlah tandingan 3D Robotics X8+ atau DJI Inspire 1, tapi ia boleh dibilang merupakan dronekomersil paling murah saat ini. Di Kickstarter, Anda bisa membelinya seharga £ 140 atau sekitar US$ 220.
Post a Comment Blogger Facebook